Jawa Pos

Terdampak Kabar Korona, Harga Rempah-Rempah Terus Meroket

Anggota DPR RI Sidak ke Pasar

-

GRESIK, Jawa Pos – Harga sejumlah kebutuhan pokok belakangan ikut terdampak isu coronaviru­s disease (Covid-19). Di antaranya, jahe dan temulawak. Kondisi itu juga mendapat perhatian anggota Komisi VII DPR Dyah Roro Esti. Kemarin (9/3) politikus Partai Golkar tersebut blusukan langsung ke Pasar Gresik.

Berdasar pantauan, harga jahe hingga temulawak sejauh ini melambung dari harga normal. Jahe, misalnya, kini dijual Rp 40 ribu per kilogram. Padahal, minggu lalu harga jahe masih berkisar Rp 30 ribu per kilogram. Harga normal jahe sekitar Rp 28 ribu per kilogram.

Begitu pula jahe merah. Biasanya, para pedagang memiliki banyak stok jahe merah. Namun, karena harganya kini telah menembus Rp 70 ribu per kilogram, para pedagang tidak berani menjualnya. ’’Biasanya, saya punya. Normalnya Rp 50 ribu. Tapi, stoknya kosong dan harganya tinggi,’’ kata Sumiati, salah seorang pedagang, kepada Roro.

Begitu pun di lapak lain. Temulawak yang biasanya hanya dijual Rp 3.000–Rp 5.000 per kilogram sulit laku. Namun, sejak mencuat isu wabah korona, harga temulawak melonjak menjadi Rp 15 ribu per kilogram. Meski begitu, banyak pembeli yang mencari temulawak.

’’Sebelumnya, jarang yang membeli temulawak ini. Tapi, sekarang banyak yang cari,’’ ucap Hafid, pedagang lain.

Selain rempah-rempah, komoditas pangan yang ikut terdampak adalah gula pasir. Menurut Elis, salah seorang pedagang, harga 1 kilogram gula pasir kini mencapai Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu. Dengan harga itu pun, pihaknya hanya mengambil untung Rp 400. ’’Itu sudah maksimal karena tidak mungkin kalau dinaikkan lagi,’’ ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Roro sengaja blusukan ke pasar untuk menyerap aspirasi.

Termasuk menanyakan harga dan stok gula pasir. Sebab, selain disuplai dari dalam negeri, gula berasal dari impor. ’’Kalau impor sangat terdampak ekonomi global setelah isu Covid19, imbasnya juga pada harga. Sekarang sudah Rp 16 ribu, padahal sebelumnya berkisar Rp 10 ribu,’’ ungkapnya.

Sepengetah­uannya, stok rempah-rempah masih relatif banyak. Karena itu, wakil rakyat dari dapil Gresik–Lamongan itu mengimbau masyarakat tidak panik berlebihan menghadapi Covid-19. Bahkan, saat berdialog dengan para pedagang pasar,

Roro mengajak untuk lebih aktif menjaga kondisi tubuh. ’’Seperti rajin olahraga dan makan yang bergizi,’’ tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi Perindustr­ian dan Perdaganga­n (Diskoperin­dag) Pemkab Gresik Agus Budiono juga menyebut, berdasarka­n data memang ada kenaikan harga untuk komoditas jenis rempah-rempah. Namun, pihaknya menilai kenaikanny­a belum seberapa signifikan. ”Stok rempah-rempah masih relatif stabil. Kan banyak sekali di sekitar kita. Jadi, tidak sampai stok kosong atau langka,” katanya.

 ?? GALIH WICAKSONO/JAWA POS ?? PEMANTAUAN: Dyah Roro Esti (kiri) memantau harga dan stok komoditas beberapa kebutuhan pokok di Pasar Gresik kemarin.
GALIH WICAKSONO/JAWA POS PEMANTAUAN: Dyah Roro Esti (kiri) memantau harga dan stok komoditas beberapa kebutuhan pokok di Pasar Gresik kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia