Jawa Pos

Sehari Dapat 2 Ton Enceng Gondok

-

SURABAYA, Jawa Pos – Normalisas­i boezem Morokremba­ngan sebenarnya dilakukan setiap tahun. Namun, lumpur dan enceng gondok penampunga­n air terbesar di Surabaya itu seakan tak pernah habis. Enceng gondok mendorong pendangkal­an boezem dan mengganggu aktivitas pompa air.

Saat ini proyek pengerukan boezem digarap Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya. Normalisas­i berfokus di sisi utara. Ada empat ekskavator yang bekerja secara estafet. Rokim, petugas DPUBMP Kota Surabaya, menjelaska­n bahwa normalisas­i memang tidak bisa cepat. Selain sedimentas­i lumpur tinggi, pengerukan terhambat masalah cuaca. ’’Susahnya waktu hujan. Enceng gondok di perairan semakin sulit dibersihka­n,’’ kata Rokim.

Dia menjelaska­n, saat ini ada sepuluh kendaraan yang diandalkan untuk mengangkut lumpur. Sehari, satu truk bisa membawa 4 ton pasir basah. ’’Ini juga tergantung situasi. Terkadang pengangkut­an terhambat macet,’’ tambah Rokim. Menurut dia, keberadaan lumpur cukup mengganggu. Hal itu memperkeci­l daya tampung boezem. Jika dibiarkan, lumpur bisa mendorong banjir di kawasan utara.

Kepala Bidang Kebersihan DKRTH Kota Surabaya Arif Rusman menuturkan, ada sepuluh petugas kebersihan yang dikerahkan untuk membersihk­an enceng gondok. Mereka membawa satu perahu. ’’Sehari dapat 2 ton. Pertumbuha­n enceng gondok sangat cepat,’’ kata Arif. Dia menambahka­n, enceng gondok tidak hanya merusak habitat air. Tumbuhan itu juga menimbulka­n masalah lainnya. Enceng gondok berpotensi merusak pompa air yang diaktifkan untuk menyaring sampah.

 ?? ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? KERUK ENDAPAN: Empat ekskavator dikerahkan untuk normalisas­i boezem Morokremba­ngan kemarin.
ALLEX QOMARULLA/JAWA POS KERUK ENDAPAN: Empat ekskavator dikerahkan untuk normalisas­i boezem Morokremba­ngan kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia