Jawa Pos

Bekuk Sindikat, Sita 3,5 Juta Butir Pil Koplo

Barang dari Jakarta, Diedarkan di Jatim

-

SURABAYA, Jawa Pos – Jawa Timur masih menjadi pasar bagi peredaran ilegal obat daftar G (obatobatan keras yang harus diperoleh dengan resep dokter). Buktinya, kemarin Satnarkoba Polrestabe­s Surabaya membekuk sindikat peredaran pil Triheksife­nidil Hcl alias dobel L di pasaran gelap.

Total barang bukti yang disita tidak tanggung-tanggung. Yakni, mencapai 3,5 juta butir. ’’Masih dalam pengembang­an kami. Ditangani oleh unit idik I,’’ kata Kasatnarko­ba Polrestabe­s Surabaya AKBP Memo Ardian.

Sementara itu, Kanit Idik I Satresnark­oba Polrestabe­s Surabaya Iptu Raden Kennardi secara terpisah mengatakan, empat tersangka yang dibekuk punya peran berbeda (lihat grafis). Mereka ditangkap bergiliran di sejumlah tempat. Awalnya, yang diringkus adalah FA. ”Di Petemon,” ujarnya.

Menurut dia, pada penangkapa­n pertama itu, tidak ada barang bukti. FA berdalih tidak memiliki narkoba ketika ditangkap. Namun, pengakuan pemuda 29 tahun tersebut tidak lantas dipercaya begitu saja. Sebab, namanya sering disebut sebagai pengedar oleh pemakai pil koplo.

Dugaan itu kemudian menjadi kenyataan. Di ponselnya ditemukan bukti percakapan transaksi. FA didesak untuk menunjukka­n tempatnya menyimpan pil koplo. Belakangan, dia mengaku lokasi penyimpana­nnya berada di Jalan Rangkah, Tambaksari.

Di tempat yang disebutkan tersangka, polisi kembali menangkap dua orang. Yakni, VR dan DN. Keduanya berusia 27 tahun. ’’Mereka bertugas sebagai penjaga gudang,” kata Kennardi.

Mantan Kanitreskr­im Polsek Tegalsari itu mengatakan, pihaknya menemukan 35 kardus yang terbungkus karung putih di lokasi. Begitu dibuka, isinya ternyata pil koplo. Kennardi menjelaska­n, setiap kardus berisi 100 ribu butir. Dengan begitu, total barang buktinya 3,5 juta butir pil koplo.

Lebih lanjut dia mengungkap­kan, satu tersangka lain dicokok tidak berselang lama. AS, inisial pemuda 25 tahun itu, adalah kurir sindikat tersebut. Dia bertugas mengirimka­n barang kepada pembeli.

Menurut analisis awal, jutaan pil koplo itu akan diedarkan di Jatim. Surabaya dipilih sebagai tempat penyimpana­n karena menjadi domisili keempat tersangka. ”Masih muda-muda, tetapi sudah menjalanka­n bisnis terlarang dengan barang bukti besar,” tuturnya sembari menggeleng­kan kepala.

Kennardi menuturkan, jaringan sindikat tersebut masih dikembangk­an. FA dalam pemeriksaa­n mengaku bahwa pil setan itu dipasok dari Jakarta. ”Jadi atensi kami, komplotann­ya sedang diburu,” ucap polisi dengan dua balok di pundak tersebut.

Lulusan Akpol 2013 itu menyatakan masih mendalami keterangan tersangka. Fokusnya tidak hanya mendeteksi bandar di ibu kota. Tetapi, juga pembelinya yang tersebar di Jatim. Kennardi menegaskan bakal mengusut jaringan tersebut sampai tuntas. ”Perkembang­annya nanti kami sampaikan. Yang jelas, jaringan ini tidak kecil,” katanya.

Dia menyebutka­n, peredaran pil koplo tidak kalah berbahaya dengan narkoba jenis lain. Sebab, pengedar tidak segan mengincar anak di bawah umur sebagai sasaran penjualan. ”Dalam banyak kasus, pil itu sering diedarkan ke pelajar,” ungkapnya.

 ?? HASTI EDI/JAWA POS ?? RATUSAN JUTA: Inilah 3,5 juta pil dobel L yang disita petugas dari rumah tersangka.
HASTI EDI/JAWA POS RATUSAN JUTA: Inilah 3,5 juta pil dobel L yang disita petugas dari rumah tersangka.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia