Rayakan Ultah Ke-45 dengan Tenun dan Batik
SURABAYA, Jawa Pos – Alunan lagu khas Jawa Timur dan dangdut koplo menggema di setiap sudut ballroom Shangri-La Hotel kemarin (9/3). Beberapa tamu terlihat ikut joget bersama. Kemeriahan itu berlangsung saat mereka merayakan ultah ke-45 Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi). Sebanyak 300 tamu undangan yang hadir juga kompak menggunakan batik dan tenun khas kabupaten/ kota di Jawa Timur.
Mereka berasal dari perwakilan Iwapi tiap kabupaten/kota di Jawa Timur. Warna-warni busana khas Jawa Timur pun terlihat. Mereka mengenakan busana tersebut lengkap dengan aksesori. Mereka saling beramah-tamah saat memasuki ruangan. Sayup-sayup terdengar berbagai obrolan tentang bisnis. Selain itu, mereka saling menjelaskan asal busana masing-masing.
Di sela-sela acara tersebut juga terdapat sesi pemotongan tumpeng.
Tumpeng itu diserahkan langsung oleh Ketua Iwapi DPD Jawa Timur Susmiati Rahmawati kepada Ketua BKOW Jawa Timur Fatma Saifullah Yusuf serta Ketua Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur Drajat Irawan. ’’Semoga Iwapi Jatim semakin sukses dan bisa meningkatkan potensi perdagangan di Jawa Timur,” tutur Drajat dalam sambutannya.
Para tamu kemudian disuguhi fashion show yang dipersembahkan enam brand dan desainer yang merupakan anggota Iwapi Jatim. Yakni, Roemah
Kebaya Afiti by Liliek Noer, Lita Berlianti, Faiza Bordir, Yayuk Ecoprint, Elegant, dan Yussy Martha.
Liliek Noer, ketua penyelenggara, turut mengapresiasi acara tersebut. Dia menuturkan bahwa ulang tahun Iwapi jatuh pada 10 Februari lalu. Namun, Iwapi DPD Jatim baru merayakannya sekarang agar persiapannya lebih matang dan seluruh peserta perwakilan daerah dapat hadir. Pihaknya juga menjelaskan alasan pemilihan tema. Yakni, kearifan lokal Jawa Timur yang direpresentasikan lewat busana yang dikenakan. Dia pun turut menggunakannya. ’’Seperti yang saya pakai ini adalah batik khas Pacitan,’’ jelas pemilik usaha Roemah Kebaya Afiti itu.
Tema tersebut dipilih lantaran berkaitan dengan harapan Iwapi DPD Jatim pada ulang tahun kali ini. Yakni, agar para pengusaha perempuan juga dapat mengangkat kearifan lokal Jawa Timur.