Jawa Pos

Sistem dan Perilaku Jadi Hal Esensial dalam Dunia Kerja

-

SURABAYA, Jawa Pos – Perempuan dalam dunia kerja masih menemukan ketimpanga­n-ketimpanga­n. Itulah yang terus dicoba untuk dihilangka­n. Setidaknya oleh Chika Hutauruk selaku senior HR Director Global HR Solutions of PT Cargill Indonesia. Dalam sesi Future of Business and Work di Dian Auditorium Universita­s Ciputra kemarin (10/3), Chika bicara tentang inklusivit­as di dunia bisnis.

Keberagama­n itu kenyataan, tapi inklusivit­as membutuhka­n tindakan. Prinsip tersebut dipegang Chika dalam membangun sistem perusahaan. ”Saat perekrutan pegawai diadakan, harus ada sejumlah calon perempuan,” ucapnya. Tak hanya soal jumlah. Penilaian dari perusahaan juga harus minim bias.

Chika mengakui pernah memiliki bias-bias pribadi. Salah satunya, saat dia mengajukan visa di salah satu negara di Eropa, visa nya ditolak hanya karena dia tampak tersenyum dalam foto. ”Saya langsung berpikir, di sana orang-orang tak ramah, di sana pekerjaan untuk saya sangat terbatas,” kenangnya. Namun, hal tersebut terpatahka­n saat Chika sudah mengunjung­i negara tersebut.

Selain membangun sistem yang baik dari internal perusahaan, Chika mendorong mahasiswa untuk lebih berani. Alumnus Monash University, Amerika Serikat, tersebut menjelaska­n pentingnya membangun kepercayaa­n diri. ”Punya ide, katakan. Jangan simpan sendiri hanya karena merasa itu ide bodoh, bahasa asingku masih jelek,” ucapnya.

Sebagai perempuan yang lahir di Indonesia, Chika juga merasakan bagaimana dirinya sempat ”diabaikan” karena kemampuan bahasa Inggrisnya. ”Tapi, saya tak berhenti acungkan tangan sampai dapat kesempatan bicara,” tuturnya.

Dalam berkompeti­si di dunia kerja, Chika menyatakan bahwa perilaku adalah hal yang paling penting. ”Apakah dia lulus dari kampus yang baik, pandai berbahasa Inggris. Yang dilihat adalah bagaimana attitude seseorang,” ujar Chika.

Hal tersebut juga diamini Kepala Humas Konsulat Jenderal Amerika Serikat di S u raba ya Angie Mizeu r. Dia menyatakan, perilaku adalah hal yang sepenuhnya bisa di kontrol diri sendiri .” Amit h e smartest person in the room? Probably not. But, can i be in my best behavior? Yes!” jawabnya.

Menjadi perempuan yang bekerja dibagi andun i ayang lain, Angie mengaku tantangan nya memang besar. Namun, seseorang harus yakin dengan apa yang dia perjuangka­n. ”Bagiku, sangat bangga menjadi bagian dari relasi dua negara yang sudah terjalin puluhan tahun,” tuturnya.

 ?? ALFIAN RIZAL/JAWA POS ?? DISKUSI HANGAT: Dari kiri, Chika Hutauruk bersama Head of Public Affairs Section US Consulate in Surabaya Angie Mizeur dan Diplomacy Associate US Consulate General in Surabaya Maryah Kelly di Dian Auditorium Universita­s Ciputra (10/3).
ALFIAN RIZAL/JAWA POS DISKUSI HANGAT: Dari kiri, Chika Hutauruk bersama Head of Public Affairs Section US Consulate in Surabaya Angie Mizeur dan Diplomacy Associate US Consulate General in Surabaya Maryah Kelly di Dian Auditorium Universita­s Ciputra (10/3).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia