Jawa Pos

Vatikan Karantina Menyeluruh, Inggris Tes 10 Ribu Orang Per Hari

-

AUDIENSI mingguan di Vatikan kemarin (11/3) berbeda dengan biasanya. Paus Fransiskus tidak hadir langsung dan menyalami umat di Lapangan Santo Petrus (St. Peter’s Square). Dia melakukann­ya secara daring (online) yang disiarkan secara langsung dari perpustaka­annya

Beberapa pastor yang bertugas sebagai penerjemah duduk dengan jarak sekitar 1 meter satu sama lain. Itu adalah jarak aman yang disarankan untuk menghindar­i penularan Covid-19.

Vatikan mengadopsi kebijakan Italia, yaitu karantina menyeluruh. Tidak ada satu pun orang yang berada di Lapangan Santo Petrus. Padahal, biasanya setiap Rabu ribuan umat Katolik dari berbagai penjuru dunia berkumpul di sana untuk mengikuti audiensi.

Dalam audiensiny­a, Paus Fransiskus mendoakan para tahanan, orang-orang yang sakit, dan petugas medis. ’’Setulus hati saya berterima kasih kepada personel rumah sakit, dokter, perawat, dan relawan. Di situasi sulit ini mereka telah dekat dengan orang-orang yang menderita,’’ ujar Paus Fransiskus seperti dikutip Associated Press.

Italia mengisolas­i diri hingga awal April nanti. Jalanan sepi. Demikian juga tempat-tempat yang biasanya ramai oleh turis. Di negara tersebut ada lebih dari seribu orang yang positif tertular Covid-19.

Selain itu, 631 lainnya meninggal dunia. Angka kematian di Italia jauh lebih tinggi jika dibandingk­an dengan negaranega­ra lain. Mencapai 6 persen. Menurut pemerintah Italia, itu terjadi salah satunya karena negara tersebut memiliki banyak lansia. Italia ada di urutan kedua setelah Jepang.

Sebagian besar Covid-19 memiliki tanda-tanda ringan hingga menengah. Misalnya, demam dan batuk. Tapi, bagi mereka yang berusia 50 tahun ke atas serta yang memiliki masalah kesehatan sebelumnya, Covid-19 bisa mengakibat­kan sakit parah. Salah satunya pneumonia. Saat ini 119 ribu orang sudah terinfeksi dan lebih dari 4.200 orang meninggal dunia.

Sementara itu, di Inggris hingga Selasa (10/3) sudah ada 456 orang yang positif tertular virus korona asal Wuhan, Tiongkok, tersebut. Pemerintah setempat berencana mengetes 10 ribu orang per hari sebagai deteksi dini.

Sebelumnya hanya 1.500 orang per hari. Hasil tes juga diberikan secepatnya. Beberapa orang menerima hasilnya dalam 24 jam. Dengan begitu, mereka yang sudah positif tertular diharapkan bisa segera diobati dan diisolasi.

Salah seorang pejabat yang sudah tertular adalah Menteri Kesehatan Inggris Nadine Dorries. Dia kini mengaranti­na diri sendiri di rumahnya. Anggota Parlemen dari Partai Buruh Rachael Maskell diminta melakukan hal yang sama. Sebab, dia pernah berinterak­si dengan Dorries beberapa waktu sebelumnya. Ada kemungkina­n Perdana Menteri Boris Johnson juga tertular. Sebab, ketika dia menunjukka­n gejala penularan Kamis (5/3), Dorries tengah menghadiri konferensi bersama Johnson.

 ?? GRAFIS: AGUNG KURNIAWAN/JAWA POS ??
GRAFIS: AGUNG KURNIAWAN/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia