Bangga Pernah Tampil di Depan Presiden Jokowi
STUDIO musik Smanusa Gresik lumayan luas. Didesain kedap suara. Di situlah Nusa Octave Orchestra biasa berlatih. Ruangan itu luas karena anggota grupnya membutuhkan minimal 45 orang. ’’Studio ini masih baru, belum genap setahun. Dibuat khusus untuk anak-anak latihan sebelum memulai pertunjukan,’’ ungkap Mukmin Efendi, guru seni musik Smanusa Gresik.
Awalnya, saat merintis ekskul tersebut, para siswa berlatih dengan menggunakan ruang kelas. Umur grup musik itu sudah melewati 9 tahun. ’’Tepatnya dibentuk pada 7 Maret 2011. Semula yang berminat pun hanya segelintir. Kira-kira sembilan orang saja,’’ jelasnya.
Alat musik yang dimainkan terbilang ’’asing’’ bagi para siswa saat itu. Yakni, alat musik jenis gesek dan tiup dengan berbagai jenis dan bentuk. Ada biola, violin, dan cello untuk jenis gesek. Lalu, saksofon, flute, trompet, hingga trombon untuk alat musik jenis tiup.
Berkat konsistensi dan regenerasi yang baik, lanjut dia, Nusa Octave Orchestra kini menjadi langganan untuk tampil dalam berbagai ajang. Baik regional maupun nasional. ’’Dalam sebulan paling tidak minimal satu kali tampil, bahkan sering lebih,’’ terang Mukmin.
Menurut Mukmin, pada 2016 ada satu momen yang mengesankan. Grup musik binaannya itu ditunjuk menjadi pengiring lagu pada acara kepresidenan di Kota Magelang. ’’Tampil langsung di depan Presiden Jokowi, sebuah kebanggaan tersendiri,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Nusa
Octave Orchestra Iqbal Hayesgavra menjelaskan, anggotanya berjumlah lebih dari 150 orang. Selama ini, mereka tidak berhenti berinovasi. Mulai melakukan tata kelola organisasi hingga mengikuti tren kekinian. ’’Mirip sebuah event organizer. Mulai playernya, bagian dokumentasi, tata panggung, hingga make-up,’’ jelasnya.
Gavra, panggilan akrabnya, menambahkan, setiap anggota juga tertantang untuk terus mengeluarkan ide-ide. Tujuannya, terus mengangkat nama grup. ’’Bahkan, ada diklat khusus juga untuk menentukan anak yang bersangkutan cocok dengan alat musik jenis apa,’’ ungkapnya.
Aliran musik Nusa Octave Orchestra adalah pop. Namun, kerap pula mereka membawakan aransemen lagu rohani, dangdut, hingga lagu populer lain. Jika harus membawakan lagu klasik seperti orkestra pada umumnya, pihaknya khawatir audien malah bingung atau tidak menikmati.
’’Bahkan mengantuk karena nggak paham musiknya. Nah, kami pop orkestra. Yang terkadang asyik juga untuk bergojet ria,’’ canda pelajar kelas XI tersebut.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Smanusa Gresik Luluk Ernawati menyatakan, ekskul tersebut merupakan implementasi dari pelajaran seni musik di sekolah. Dia ingin tidak terbatas pada teori saja, tetapi juga langsung implementasi sekaligus mengasah bakat anak didik.
Selama ini, jarang ada seni orkestra di sekolah lain. Bahkan terbilang satusatunya di Kabupaten Gresik. Nah, tentu saja hal itu menjadi kebanggaan tersendiri. Menurut Luluk, dalam setiap kegiatan, para siswa juga ditekankan pada kerja sama tim dan kepemimpinan.
’’Selain itu, menjadi salah satu bentuk dakwah secara modern dengan menyampaikan pesan Islami setiap kali anak-anak tampil,’’ ujar Luluk.