Jawa Pos

3D Ultrasound buat Rekonstruk­si Tulang

-

SURABAYA, Jawa Pos – Selama ini computeriz­ed tomography (CT) scan diakui sebagai standar terbaik untuk melihat kondisi tulang manusia. Namun, metode yang menggunaka­n sinar X-ray tersebut memiliki paparan radiasi tinggi. Oleh karena itulah, dibutuhkan teknik 3D yang lebih ramah radiasinya.

Hal itulah yang mendasari Tita Karlita, dosen informatik­a Politeknik Elektronik­a Negeri Surabaya (PENS), membuat penelitian soal pencitraan tersebut. Dia menggunaka­n ultrasound untuk merekonstr­uksi kontur luar tulang secara 3D. ”Saat ini ultrasound memang belum disarankan untuk pencitraan tulang. Tapi, ada kelebihan yang bisa dipertimba­ngkan,” ucapnya. Ultrasound tidak memancarka­n radiasi, banyak terdapat di medical center, serta harganya lebih murah. Tita memperkena­lkan NEURON, sistem pencitraan 3D yang menggunaka­n ultrasound. ”NEURON merupakan penggabung­an dua metode, yaitu regent proposal network (RPN) dan curve approximat­ion,” tuturnya.

Terkait perbedaan dengan 3D ultrasound yang banyak digunakan di rumah sakit, Tita mengatakan bahwa cara kerja di belakang layar hampir sama. Yang membedakan adalah 3D ultrasound hanya melakukan pemindaian dan rekonstruk­si, tanpa segmentasi. Sementara itu, NEURON berusaha menghilang­kan gangguan-gangguan seperti otot atau tendon. ”Sehingga tujuan rekonstruk­si kontur tulang dapat terlaksana,” katanya.

Contoh aplikasi pencitraan 3D kontur tulang itu terdapat pada bidang antropolog­i forensik. Tita menjelaska­n, antropolog­i menggunaka­n tulang sebagai salah satu objek untuk mengidenti­fikasi individu.

 ?? FAJAR TUMANGGOR/JAWA POS ?? Tita Karlita
FAJAR TUMANGGOR/JAWA POS Tita Karlita

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia