Rp 3 Miliar untuk Rehab Museum 10 Nopember
SURABAYA, Jawa Pos – Belakangan, jumlah pengunjung Museum 10 Nopember kian bertambah. Naiknya jumlah kunjungan tersebut direspons Pemkot Surabaya dengan peningkatan layanan. Pemkot bakal merenovasi dan mengganti sejumlah sarana untuk membuat pengunjung lebih kerasan. Mulai perbaikan eskalator, lift, hingga AC. Rencananya, rehab museum dimulai Mei 2020 dengan anggaran Rp 3 miliar.
Kabid Gedung dan Bangunan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Kota Surabaya Iman Krestian mengungkapkan, tahapan persiapan rehab telah rampung. Sebelumnya, DPRKP CKTR telah melakukan survei. ”Yang utama memang mengganti eskalator, lift, dan AC,” kata Iman. Tiga sarana tersebut sedang bermasalah. Selain karena faktor usia, ada eskalator yang mesinnya rusak.
Padahal, fasilitas itu sangat penting. Museum tersebut memiliki dua lantai. Keberadaan eskalator diharapkan mendorong bertambahnya pengunjung. Bukan hanya pelajar, tapi juga masyarakat dewasa. Iman menjamin proses perbaikan tak mengganggu aktivitas di museum. Wisatawan tetap bisa masuk. Sebab, pengunjung masih bisa memanfaatkan tangga untuk naik ke lantai 2.
Kepala UPTD Tugu Pahlawan, Museum, Balai Pemuda, dan THR Disbudpar Kota Surabaya Rusdi Ismet menjelaskan, sistem pendingin ruangan di Museum 10 Nopember juga bermasalah. Selama ini pengelola memanfaatkan AC portabel. ”Padahal, keberadaan AC sangat penting. Museum berada di bawah tanah,” kata Rusdi.
Dia menjelaskan, peningkatan layanan juga tak terlepas dari bertambahnya pengunjung. Tahun ini jumlah pengunjung museum itu meningkat drastis. Sehari minimal 700 orang yang melihat koleksi. Jumlah tersebut naik jika dibandingkan dengan tahun lalu yang rata-rata hanya 500 orang per hari.
Pengunjung tidak saja berasal dari Surabaya. Mereka juga datang dari Jateng dan Jabar. Sebagian pengunjung penasaran dengan cerita perjuangan Bung Tomo dan kawan-kawan.