Ngobrolin Fashion dan Rancangan Terbaru
SURABAYA, Jawa Pos – Tiga desainer asyikngobrol di Westown Gallery kemarin (12/3). Mereka adalah Imam Mustafa, Dibya Hody, dan Isyam Syamsi. Di samping mereka, ada dua model yang ikut nimbrung. Yakni, Fitri Bourqi dan Astriana Nurwinda Sari. Agenda sore itu adalah gathering sekaligus ngobrol tentang agenda fashion show dalam waktu dekat.
Sesekali para desainer juga memperhatikan busana yang dikenakan model. Busana tersebut merupakan rancangan mereka. Misalnya busana rancangan Imam yang dikenakan oleh Astri. Busana ready-to-wear itu memiliki corak warna salem dengan motif hitam dan kuning.
”Ini menggunakan kain produksi Madura, batik celup Markumbel,” tutur pria yang akrab disapa Imus itu. Menurut dia, rancangan terbarunya itu bertujuan mengangkat usaha kecil dan menengah (UKM) dari kota kelahirannya, Sumenep. Motifnya terinspirasi dari keindahan langit. Imus menjelaskan, warna batiknya berbeda dengan batik Madura yang biasanya cenderung berani.
Obrolan Imus disambung Dibya. Pandangannya langsung tertuju pada busana yang dikenakan Fitri. ”Kalau inovasi saya lebih ke kain yang ramah lingkungan, jenis viscose,” ucap Dibya. Dia langsung menunjukkan detaildetail outer yang dikenakan oleh sang model. Menurut dia, kain tersebut bukan yang biasa dipakai untuk pesta. Namun, dia merancangnya untuk busana pesta.
Menurut dia, viscose terbuat dari serat kayu yang ramah lingkungan. Sebab, penghancurannya lebih cepat. Kain itu juga dia gunakan sebagai pengganti katun yang didapatkan dari impor. Di Indonesia, sudah banyak yang memproduksi viscose. ”Jadi, misinya peduli lingkungan dan memajukan produk asli Indonesia juga,” imbuhnya.