SBY Pastikan Lepas Jabatan Ketum
Kongres V Demokrat Hanya Digelar Sehari karena Covid-19
JAKARTA, Jawa Pos – Kongres V Partai Demokrat bakal menjadi momentum regenerasi kepemimpinan partai berlambang bintang Mercy itu. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kini menjabat ketua umum dipastikan menanggalkan jabatan tersebut. Kepastian itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan kemarin (13/3).
”Kongres kali ini akan melahirkan pemimpin baru di Partai Demokrat,” kata Hinca Panjaitan dalam konferensi pers menjelang kongres di kantor DPP Demokrat, Jalan Proklmasi, Jakarta Pusat, kemarin.
Dia menjelaskan, SBY ingin soft landing dalam memimpin partai yang pernah mengantarkannya sebagai presiden selama dua periode. Karena itulah, proses regenerasi telah disiapkan. SBY juga disebut legawa untuk memberikan kesempatan bagi lahirnya pemimpin baru Partai Demokrat. ”Pak SBY sudah menyentuh garis finis, sampai di ujung,” papar Hinca.
Lalu, siapa pemimpin baru pengganti SBY? Hinca belum mau mengungkapkannya secara jelas. Termasuk, peluang terpilihnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Yang pasti, sambung dia, ketua umum Demokrat periode 2020–2025 akan dipilih secara demokratis melalui kongres. ”Ibarat sepak bola, pertandingan belum mulai. Jadi, tunggu nanti sampai pertandingan selesai digelar,” imbuh anggota Komisi III DPR itu.
Sejauh ini, caketum potensial yang muncul memang baru AHY. Jika tidak ada calon lain yang muncul, putra sulung SBY itu berpotensi menjadi calon tunggal dalam kongres. Sejak Januari 2020, AHY rajin road show ke sejumlah daerah untuk menemui pengurus DPD maupun DPC.
Dalam setiap kunjungan, dia disebut mendapat dukungan sebagai caketum Demokrat. Selain AHY, sebagian kader juga menyebut Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
Lebih jauh Hinca membantah anggapan bahwa Kongres V Demokrat digelar secara mendadak. Menurut dia, proses demokrasi di internal partai sudah melalui pertimbangan yang matang. Sejauh ini, persiapan kongres sudah mencapai 95 persen. Sebagian pemilik suara pun mulai berdatangan ke Jakarta.
Hinca menjelaskan, salah satu pertimbangan utama kongres digelar bulan ini, Demokrat ingin mempersiapkan pemenangan pilkada 2020. ”Pilkada di 270 daerah membutuhkan persiapan dan tim yang solid. Itulah alasan utama percepatan kongres ini,” tandasnya.
Di bagian lain, kongres Demokrat kali ini tampak berbeda. Selain terkesan mendadak, kongres akan digelar secara singkat. Kongres hanya akan digelar sehari pada
Minggu (15/3). ”Ini karena kami sangat sadar dengan merebaknya virus korona,” tambah Ketua Divisi Komunikasi Publik Demokrat Imelda Sari.
Kongres Demokrat akan mengikuti protokol pencegahan Covid-19. Panitia menyiapkan 41 dokter dan 16 paramedis. Kongres yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) juga dilengkapi ruang observasi dan ruang isolasi bagi peserta yang dicurigai mengalami peningkatan suhu tubuh. ”Ini adalah pencegahan dan antisipasi terhadap persebaran virus korona,” jelasnya.
Peserta yang datang ke arena kongres pun akan dibatasi. Yang akan hadir hanya pemegang hak suara. Padahal, tutur dia, hampir semua kader, khususnya pengurus DPD dan DPC, berharap bisa hadir. Namun, karena pelaksanaan kongres berbarengan dengan merebaknya virus korona, pihaknya meminta bersabar. ”Nanti, saat pelantikan pengurus baru, seluruh kader akan diundang,” kata Imelda.