Tak Sampai Satu Jam, Ludes 200 Kilogram
SIDOARJO, Jawa Pos – Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Sidoarjo turun tangan. Di tengah harga gula yang terus naik dan stok menipis, disperta menjual gula langsung dari PG Candi Baru. Harganya cuma Rp 11.500. Di pasaran masih Rp 12.500 sampai Rp 18 ribu per kilogram.
Kemarin (13/3), warga bisa membeli gula di depan kantor Dispaperta Sidoarjo. Total, 200 kilogram gula pasir premium disiapkan. Harganya di bawah harga eceran tertinggi (HET) Rp 12.500. Tak sampai satu jam, seluruh gula ludes.
Namun, masyarakat hanya boleh membeli maksimal 2 kg. ”Tidak apa-apa cuma beli 2 kg. Daripada di pasar mahal,” kata Subandiyah, ibu-ibu asal Jati. Dia datang pagi-pagi sekali. Padahal, pasar tani setiap Jumat di dispaperta itu baru buka pukul 06.30.
Di Sidoarjo, saat ini ada dua pabrik gula yang aktif. PG Candi Baru dan PG Krembung. Namun, stok di PG Krembung sudah habis. Yang tersisa hanya di PG Candi Baru. Itu pun stok sisa masa giling 2019 lalu. Masa giling tebu tahun ini diperkirakan baru mulai Juni.
”Untuk bahan baku, tebu masih cukup di Sidoarjo,” kata Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Perkebunan Dispaperta Kabupaten Sidoarjo Nurwatiningsih. Produksi Sidoarjo terbilang tinggi. Saat musim giling, kapasitas produksi dua PG tersebut mencapai 27 ribu kuintal per hari.
Sementara itu, upaya mendatangkan gula terus dilakukan. Bulog Subdivre Surabaya Utara berupaya mendatangkan 300 gula dari Lampung. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo pun berupaya mendatangkan gula. Sejumlah distributor dihubungi. ”Memang sedang susah. Kami koordinasi sana-sini juga. Kalau dapat, segera kami gelar operasi pasar,” kata Kepala Disperindag Sidoarjo M. Tjarda.