Bikin Seni Cukil Kayu
SURABAYA, Jawa Pos – Seniman Yayak Yatmaka memandu workshop cukil kayu di AJBS Creative World kemarin (15/3). Para peserta menggunakan tripleks kayu berukuran 40 x 40 sentimeter sebagai media berkreasi.
Workshop tersebut dibuka khusus untuk mereka yang sudah bisa menggambar dengan baik. Hiasan cukil kayu itu langsung dibuat di lembaran tripleks tersebut.
Seniman asal Jogjakarta itu menjelaskan, proses cukil kayu memakai dua metode yang berbeda. Pertama, menebalkan sketsa, lalu mencungkil kayu pada garis yang telah ditebalkan tersebut. ’’Kedua, sketsa diblok menggunakan tinta, baru dicungkil sesuai dengan pola,’’ jelasnya.
Gambar yang dipilih peserta cukup beragam. Ada yang melukis lengan manusia hingga sekelompok orang yang sedang beraktivitas. Masingmasing memakai tinta yang berbeda. Ada yang hitam atau violet.
Nanti tripleks-tripleks bergambar itu dikumpulkan menjadi satu pada bidang 120 x 120 meter dan 120 x 240 sentimeter. Begitu terkumpul semua, artwork tersebut bakal membentuk satu tema. Yakni, Semua Orang Itu Guru. ’’Karena itu, kami mewajibkan gambar orang dengan topik-topik tertentu. Misalnya, kemiskinan, kerakyatan, dan lain-lain,’’ papar pria 64 tahun tersebut.
Menurut dia, teknik cukil kayu telah lama dikenal di dunia seni. Itulah teknik cetak pertama yang dikembangkan Tiongkok. Namun, belum banyak seniman di Indonesia yang mengembangkan teknik tersebut. Yayak pun ingin mengembangkannya lebih luas. Terlebih, dia adalah anggota Komunitas Taring Padi. Yaitu, komunitas yang mengembangkan seni cukil kayu. ’’Jika karyanya sudah jadi, akan makin banyak orang yang mengenal,’’ tuturnya.