Jawa Pos

Karantina Eropa Kian Ketat

Jack Ma Kirim Masker ke AS

- WASHINGTON DC,

Jawa Pos – Persebaran virus korona kian sulit dikendalik­an. Total kasus di luar Tiongkok sudah mencapai 87 ribu. Padahal, di Tiongkok yang menjadi sumber pertama penularan Covid-19, masih ada 80.860 kasus dengan 3.213 korban meninggal. Di luar Tiongkok, 6.500 orang tewas akibat virus mematikan tersebut.

Saat ini kasus di negara yang dipimpin Xi Jinping itu justru didominasi warga yang baru datang dari luar negeri maupun turis asing. Angka penularan lokal justru menurun drastis. Karena itu, saat ini Negeri Panda tersebut menerapkan kebijakan yang sangat ketat. Mulai kemarin (16/3), seluruh penumpang internasio­nal yang masuk ke Beijing akan langsung diperiksa dan dikarantin­a selama 14 hari.

Italia menjadi negara di Eropa yang paling terpukul dengan kedatangan virus korona. Ada lebih dari 24.747 orang yang tertular dan 1.809 orang meninggal. Pada Minggu (15/3), jumlah korban meninggal mencapai 368 orang. Itulah kematian harian tertinggi di negara tersebut. Karantina satu negara yang diberlakuk­an di negara itu belum mampu mengerem angka penularan dan kematian.

Prancis dan Spanyol memperketa­t aturan untuk mencegah penularan kian meluas. Dua negara tersebut menutup tokotoko, restoran, kafe, dan bisnis lain yang dirasa tidak terlalu diperlukan. Spanyol menambahka­n aturan yang lebih ketat. Penduduk dilarang meninggalk­an rumah, kecuali untuk bekerja, serta membeli obat dan makanan.

Jerman menutup perbatasan­nya. Negara yang dipimpin Kanselir Angela Merkel itu berbatasan dengan Spanyol, Prancis,

Swiss, dan Austria. Hanya kendaraan tertentu yang dianggap penting yang boleh keluar masuk.

Los Angeles dan New York City, Amerika Serikat (AS), memberlaku­kan hal serupa. Mereka menutup restoran, kafe, bioskop, dan tempat-tempat lainnya. Penjual makanan tetap bisa memproses pemesanan untuk dikirim ke rumah. Di Las Vegas, Wynn Resorts menutup semua hotel dan kasino milik mereka selama dua pekan dimulai hari ini. Langkah tersebut diikuti MGM Resorts.

”Ini adalah krisis kesehatan masyarakat yang membutuhka­n tindakan kolektif besar jika kita ingin memperlamb­at perkembang­annya,” ujar CEO MGM Resorts Jim Murren sebagaiman­a dikutip USA Today.

Banyak pihak swasta yang mengulurka­n tangan demi mencegah meluasnya persebaran. Perusahaan multinasio­nal asal Prancis

LVMH alias Louis Vuitton SE, misalnya. Pabrik mereka yang biasanya memproduks­i parfum dan kosmetik kelas atas kini dipakai untuk membuat hand sanitizer yang bakal dibagikan gratis. Produksi dimulai kemarin. Saat ini ada hampir 4.500 orang yang positif Covid-19 dan 91 orang meninggal di Prancis. ”Gel pembersih itu akan diberikan kepada otoritas kesehatan Prancis dan Assistance Publique-Hopitaux de Paris,” jelas pihak perusahaan.

Miliarder asal Tiongkok Jack Ma melakukan hal serupa. Dia memberikan bantuan masker dan alat uji Covid-19 ke AS. Dia bakal mengirimka­n 500 ribu alat tes dan satu juta masker. ”Pengiriman pertama masker dan alat uji virus korona ke AS sudah berangkat dari Shanghai. Berharap yang terbaik untuk kawan-kawan di Amerika,” cuit Ma.

 ?? DAMIEN MEYER/AFP ?? JAGA JARAK BIAR AMAN: Warga Rennes, Prancis, tidak berdekatan saat antre di sebuah toko roti kemarin. Foto kiri, ekspatriat dari Mesir, Syria, dan Lebanon menunggu pemeriksaa­n kesehatan saat mereka tiba di Kuwait kemarin. Pemeriksaa­n itu dilakukan Kementeria­n Kesehatan Kuwait.
DAMIEN MEYER/AFP JAGA JARAK BIAR AMAN: Warga Rennes, Prancis, tidak berdekatan saat antre di sebuah toko roti kemarin. Foto kiri, ekspatriat dari Mesir, Syria, dan Lebanon menunggu pemeriksaa­n kesehatan saat mereka tiba di Kuwait kemarin. Pemeriksaa­n itu dilakukan Kementeria­n Kesehatan Kuwait.
 ?? YASSER AL-ZAYYAT/AFP ??
YASSER AL-ZAYYAT/AFP

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia