Pemprov Siapkan 120 Ruang Isolasi Tambahan
Di RSUD dr Soetomo dan RSJ Menur
SURABAYA, Jawa Pos – Langkah antisipasi terhadap persebaran virus korona terus dilakukan. Saat ini sudah ada 120 ruang isolasi tambahan yang disiapkan. Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa memperkirakan ruangan itu bisa dipakai dua hingga tiga hari ke depan.
Saat ini pembangunannya hampir selesai, tinggal menunggu ventilator. Tim di lapangan sudah menerima konfirmasi mengenai ventilator tersebut. ’’Sedang pengiriman dari Jakarta,’’ katanya.
Berdasar jadwal, ventilator itu tiba di Surabaya dua hari lagi. Pemasangan ventilator tersebut tidak membutuhkan waktu lama. Karena itu, Khofifah yakin ruang isolasi tambahan tersebut bisa segera difungsikan.
Ruangan baru itu berlokasi di RSUD dr Soetomo dan RSJ Menur. Ruangan tersebut berada di gedung baru rumah sakit itu. ’’Sudah siap digunakan, tinggal menunggu ventilator,’’ ujarnya.
Selain ruang isolasi, ada tim penyakit infeksi new-emerging dan re-emerging (pinere). Tim tersebut terdiri atas beberapa dokter ahli. Mereka berkoordinasi dengan rumah sakit di Jatim. Itu dilakukan untuk mencegah persebaran di lapangan.
Ada kemungkinan masyarakat yang baru datang dari luar negeri khawatir dengan kondisi kesehatan mereka. Bahkan, kabarnya, sebagian jamaah yang pulang umrah ingin memeriksakan diri. Khofifah mengapresiasi langkah tersebut. ’’Mereka cukup memeriksakan diri ke rumah sakit setempat, tidak perlu ke rumah sakit rujukan,’’ jelasnya.
Kualitas pemeriksaan rumah sakit di daerah terkontrol. Tim pinere selalu mengeceknya. Mereka berkeliling untuk memastikan setiap pasien yang memeriksakan diri bebas dari virus korona. ’’Masyarakat tak perlu khawatir dengan kemampuan tim tersebut,’’ ungkapnya.
Langkah antisipasi itu bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, Pemprov Jatim menyiapkan 44 rumah sakit rujukan. Lokasinya menyebar di beberapa daerah di Jatim. Jumlah tersebut terdiri atas 42 rujukan pertama dan 3 rujukan utama.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak merasa lega. Berdasar hasil pemeriksaan pada Minggu (15/3), dia dinyatakan negatif. Meski begitu, Emil tetap menjaga kesehatan untuk mencegah persebaran virus korona.
Emil memeriksakan diri karena sempat bertemu Menteri Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda Cora Van Nieywenhuize. Menteri tersebut juga sempat bertemu dengan Budi Karya Sumadi yang sudah dinyatakan positif. Karena itu, dia menyempatkan memeriksakan diri saat meninjau kesiapan pencegahan virus korona di RSUA. ’’Hasilnya negatif. Saya bersyukur.”
Emil merasa sangat sehat. Tidak ada tanda-tanda terjangkit virus tersebut. Tetapi, Emil ingin memastikan kondisi yang sebenarnya. ’’Alhamdulillah sesuai dengan harapan, saya sehat,’’ ungkapnya. Meski begitu, Emil tetap berhati-hati. ’’Mari saling menjaga dengan berbagai cara yang sudah dijelaskan,’’ katanya.