TNI-Polri Kuasai Tembagapura
Empat Anggota KKB Disebut Tewas Tertembak
JAKARTA, Jawa Pos – Setelah sempat mereda, baku tembak antara TNI-Polri dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali terjadi di Tembagapura Minggu (15/3). Pemerintah mengklaim empat anggota KKB tewas dalam kontak tembak tersebut dan berhasil menguasai wilayah itu.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Argo Yuwono menjelaskan, kontak tembak terjadi Minggu siang di Pos Pantau Tembagapura. ’’Berlangsung beberapa jam dan kami berhasil memulihkan keamanan di sana,’’ kata jenderal polisi bintang satu tersebut.
Setelah itu, aparat melakukan penyisiran di Bukit Dangler. Hasilnya, mereka mengonfirmasi tewasnya sejumlah anggota KKB tersebut. ’’Kami menemukan sejumlah barang bukti yang tersisa dari kelompok bersenjata tersebut,’’ ujarnya.
Yakni, tiga pucuk senapan serbu AK-47, senpi Thomson, dan AR15. ’’Kami juga menyita dua magasin. Satu berisi 11 peluru, satunya lagi berisi 16 peluru,’’ kata mantan Kabidhumas Polda Jatim tersebut.
Dari identifikasi senjata tersebut, satu di antaranya merupakan rampasan dari Polri. Yakni, AR-15. ’’Diambil saat mereka menyerbu Polsek Perima 2012 lalu,’’ ujarnya.
Secara terpisah, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Mereka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom menuturkan, pihaknya
MINGGU (15/3)
KKB menyerang pos keamanan di Tembagapura.
Kontak tembak terjadi beberapa jam. KKB akhirnya mundur.
Patroli dilakukan di Bukit Dangler. Ditemukan senjata laras panjang, panah, dan kapak. Senjata yang ditinggal menguatkan dugaan bahwa empat anggota KKB tewas. memang menyerang pos TNI dan Polri. ’’Pada 12 Maret, kami juga menyerang pos TNI dan Polri di titik lain,’’ tuturnya.
Dalam penyerangan tersebut, dia mengklaim bahwa TNI dan Polri mundur hingga Oksibil. Dalam penyerangan itu, tidak ada anggota TPNPB-OPM yang tewas. ’’Mereka mundur,’’ katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (16/3).
Menurut dia, tidak ada tempat di Papua untuk TNI dan Polri. Langkah itu merupakan upaya untuk kembali mendapatkan kesempatan politik. ’’Ini perang yang bertujuan untuk mendapatkan hak politik,’’ tutur Sebby.
TPNPB-OPM akan terus mengerahkan kekuatan dengan dukungan masyarakat Papua. Hanya satu tujuannya, yakni bisa referendum dengan ditengahi PBB. ’’Kalau mau dialog, ya hanya dengan PBB,’’ jelasnya.