Sisa Genangan di Tiga RT
SIDOARJO, Jawa Pos – Waktu tanggap darurat kedua banjir Tanggulangin selesai hari ini (17/3). Pemkab Sidoarjo berencana mengevaluasi capaian penanganan genangan yang merendam Kedungbanteng dan Banjarasri. Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin menyatakan, pemkab terus berupaya mengurangi genangan. ”Kami pacu,” ucapnya.
Cak Nur, sapaan akrab Nur Ahmad Syaifuddin, menyebutkan, ada tiga RT yang masih terendam air. Yaitu RT 5 Desa Kedungbanteng serta RT 3 dan RT 7 di Desa Banjarasri. Genangan air bervariasi. Meski belum sepenuhnya kering, capaian tanggap darurat membuahkan hasil. Semula 12 RT yang terendam air. Saat ini tinggal tiga RT. ”Secepatnya kami tuntaskan,” ujar dia.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air DPUBMSDA Yudhi Kartikawan mengatakan, ada sejumlah kegiatan yang dilanjutkan. Pertama, normalisasi sungai. Pengerukan tak hanya menyentuh afvoer Kedungbanteng dan dam Kedungpeluk. ”Rencananya pengerukan di saluran Gedangrowo bawah juga,” terangnya.
Rencana kedua adalah penertiban bangunan liar (bangli). Bangunan semipermanen itu berdiri memanjang di saluran Gedangrowo bawah. Keberadaannya menghambat pengerukan sungai. Selain itu, pemkab mempertahankan kisdam di Desa Banjarpanji. Tanggul sementara tersebut berfungsi sebagai penahan air laut pasang. ”Rencananya kami bangun pompa air di kisdam,” kata dia. Berikutnya pembangunan boezem sebagai tempat air sementara sebelum menuju ke sungai.
Sementara itu, genangan di SMPN 2 Tanggulangin belum surut. Total 16 ruangan terendam. Kepala SMPN 2 Tanggulangin Al Hadi mengatakan, sejak tanggap darurat berjalan, pemkab mengerahkan pompa air. Banjir yang menggenangi sekolah disedot. Air pun berkurang. Namun, saat hujan, tinggi air kembali naik. ”Air masuk lagi dari luar. Soalnya sekolah lebih rendah,” paparnya.