Hasil Tes Kesehatan Mayoritas Peserta Study Tour Normal
Cuma Dua Orang Bersuhu Tubuh di Atas 38 Derajat
GRESIK, Jawa Pos – Sebanyak 205 pelajar SMPN 24 Gresik yang study tour ke Bali sejak Minggu (15/3) akhirnya pulang lebih cepat dari jadwal. Para siswa itu tiba di Gresik kemarin pagi (17/3) sekitar pukul 07.50. Begitu tiba di halaman sekolah, mereka langsung menjalani pemeriksaan dari para petugas gabungan.
Sebelum empat bus yang membawa rombongan datang, sudah banyak wali murid yang berkumpul. Mereka menunggu di luar sekolah. Tetapi, tidak boleh bertemu dulu dengan anakanaknya sebelum proses pemeriksaan selesai. Tampak petugas itu berasal dari satpol PP, jajaran Polsek Cerme, dan tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Gresik.
Setelah para siswa datang, mereka langsung diarahkan ke halaman sekolah. Satu per satu diminta menuju meja yang telah disiapkan petugas medis. Mereka lebih dulu diminta mencuci tangan dengan hand sanitizer. Para siswa pun dites menggunakan thermal gun untuk memeriksa suhu tubuh. Begitu juga beberapa guru pendamping.
Dalam rombongan, ada 205 siswa, 7 guru, dan 1 orang petugas keamanan. Dengan begitu, totalnya ada 213 orang. Nah, dari hasil pemeriksaan thermal gun, suhu tubuh 211 orang normal. Namun, ada 2 siswa yang didapati suhu tubuhnya di atas 38 derajat.
Karena itu, petugas kesehatan melakukan anamnesis atau wawancara kesehatan. Namun, dari hasil pemeriksaan, tidak ada keluhan.
Kepala SMPN 24 Gresik Ali Asikin mengatakan, pihaknya bersyukur dari hasil pemeriksaan kesehatan rombongan study tour ke Bali itu aman. Tetapi, pihaknya bakal tetap berkoordinasi dengan kecamatan dan Puskesmas Dadapkuning juga Puskesmas Cerme untuk mengawasi selama 14 hari.
”Tadi sudah disampaikan, siswa boleh pulang ke rumah. Tapi sementara dibatasi. Karena memang kan sekolah semua libur dan belajar di rumah,” ungkapnya.
Selama di Pulau Bali, rombongan sudah mengunjungi tiga lokasi wisata. Di antaranya, Pantai Pandawa
dan Pantai Kuta. Berbagai pihak pun berdoa agar semuanya tetap sehat-sehat saja.
Study tour ke Bali para pelajar SMPN 24 itu direncanakan sejak Juli 2019 lalu. Kemudian, pada akhir tahun, sekolah membagikan angket kepada siswa yang berkeinginan ikut dan tidak.
Untuk tiga hari di Pulau Bali, para pelajar membayar biaya transportasi, akomodasi, dan konsumsi sebesar Rp 950 ribu. Nah, Minggu lalu (15/3), mereka berangkat dan berencana kembali Rabu (18/3).
Namun, belakangan keberangkatan study tour ke Bali tersebut memicu kerisauan. Terutama, kalangan orang tua. Maklum, pelaksanaannya bersamaan dengan mewabahnya virus korona (Covid-19). Sebetulnya, pihak sekolah mengaku sudah meminta izin ke dinas pendidikan (dispendik) dan mendapatkan izin. Asalkan didampingi petugas keamanan dan tim kesehatan.
Nah, di tengah keresahan yang meluas, Bupati Sambari Halim Radianto mengeluarkan surat edaran pada Senin (16/3). Selain meliburkan sekolah, pemkab melarang study tour ke luar daerah. Akhirnya, pihak sekolah meminta rombongan pulang kembali ke Gresik.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pemkab Gresik dr Ummi Khoiroh mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait hasil pemeriksaan para siswa SMPN 24 Gresik. Dari hasil itu, ada dua siswa yang suhu badannya tinggi. ”Kami berharap baik-baik saja sehingga cukup dipantau saja di rumah,” ujarnya.