Masih Tak Bergeser dari Tiga Nama
Risma Tetap Sering Disebut
SURABAYA, Jawa Pos – Siapa saja yang berlaga dalam Pilwali Surabaya mendatang tak terlepas dari tiga nama. Yakni, Machfud Arifin, Whisnu Sakti Buana, dan Eri Cahyadi. Setidaknya, hal itu tergambar dalam survei yang dilakukan Akurat Survei Terukur Indonesia (ASTI).
Menurut Manajer Operasional ASTI Baihaqi Sirajit, tiga nama tersebut memang menjadi top of mind dari responden yang disampling. ”Karena memang selama beberapa waktu terakhir, hanya tiga nama itu yang berada di bursa bacawali,” katanya.
Sejauh ini, memang konstelasi pilwali bakal terpolarisasi. Koalisi multi parpol mengusung Machfud Arifin dengan PDIP, partai pemenang pileg lalu dengan 15 kursi. Dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut, setidaknya sudah ada dua kandidat nama yang diramal mendapat rekomendasi. Yakni, Wawali Whisnu Sakti Buana dan Kepala Bappeko Eri Cahyadi. Nama terakhir itu kabarnya digadang-gadang Risma.
Uniknya, meski tak bisa lagi menjabat, banyak responden yang tampaknya masih sulit move on dari wali kota yang sekarang, Tri Rismaharini. Padahal, Risma tak mungkin maju karena sudah dua periode. ”Meski secara
aturan tidak bisa, ternyata masyarakat masih menginginkan Bu Risma untuk jadi wali kota lagi,” papar Baihaqi.
Menurut Baihaqi, ketika ditanyakan, banyak responden yang menganggap selama sepuluh tahun kepemimpinan Risma, Surabaya menunjukkan perubahan yang lebih baik. Bukan hanya banyak responden, melainkan mayoritas responden. ”Ya, ini memang fakta yang berbicara di lapangan,” terang Baihaqi.
Untuk bursa bacawawali, PDIP menempatkan dua jagonya. Yakni, Armuji dan Dyah Katarina. Sementara itu, dua nama yang cukup menyodok ke urutan teratas, antara lain, Presiden Persebaya Azrul Ananda. Kemudian, ada juga nama Lia Istifhama. ”Kami lakukan survei di 31 kecamatan dan 154 kelurahan secara acak,” terangnya.
Baihaqi menyatakan, hasil survei yang dia lakukan bukan satu-satunya acuhan. Hasil yang sudah dipaparkan bisa menjadi bahan pertimbangan atau perbandingan dengan survei lain. ”Silakan jika memang ingin menjadikan survei ini sebagai indikator,” ucapnya.
Menurut dia, semua kandidat belum dikatakan aman. Kalau memang serius, kata Baihaqi, calon harus benar-benar mau turun untuk menyosialisasikan diri kepada masyarakat. ”Kami akui PDIP memang sangat kuat, tapi belum tahu siapa yang akan diusung. Mungkin (partai, Red) masih menghitung siapa yang bisa mengalahkan Machfud Arifin yang sudah intens turun ke warga,” terangnya.