Penumpang Penerbangan Internasional Menurun
Mayoritas karena Larangan Umrah
SURABAYA, Jawa Pos – Mewabahnya virus korona berdampak pada semua instansi. Termasuk Bandara Internasional Juanda. Terjadi penurunan jumlah penumpang. Terutama pada penerbangan internasional. Hal tersebut diperparah adanya larangan jamaah umrah ke Tanah Suci.
Berdasar data tahun lalu, penerbangan jamaah umrah berkisar 19 juta orang. Atau, menyumbang 13 persen dari total traffic penumpang di Juanda. Bahkan, pada 2018 angkanya mencapai 20 juta. ’’Larangan sementara untuk jamaah umrah ini membuat jumlah penumpang di Juanda menurun,’’ kata Communication and Legal Manager Bandara Internasional Juanda Yuristo Ardhi kemarin (19/3).
Tahun ini, Januari–Maret, tercatat ada 3.287.498 penumpang yang berangkat dari Juanda. Baik penerbangan lokal maupun internasional. Pria yang akrab disapa Yuris itu mengatakan, tahun lalu dengan durasi sama, terdapat 3.302.714 penumpang.
’’Penurunannya hanya 0,46 persen,’’ katanya. ’’Yang paling terdampak penerbangan internasional,’’ imbuhnya.
Menurut Yuris, penerbangan internasional di Juanda didominasi
jamaah umrah. Nah, adanya larangan itu memang sangat berdampak. Namun, rute luar negeri lainnya masih normal saja meski terjadi sedikit penurunan. Terutama untuk penerbangan ke Tiongkok karena ada larangan penerbangan dari negara tersebut.
Penerbangan domestik di terminal 1 (T1) bisa dikatakan tidak terdampak korona. ’’Kalaupun turun, itu juga terjadi di seluruh bandara,’’ terang Yuris.
Sebab, sambung Yuris, beberapa tahun terakhir jumlah penumpang pesawat di berbagai bandara turun. Penyebabnya banyak. Di antaranya, naiknya harga tiket pesawat dan tersambungnya tol trans-Jawa. ’’Makin banyak warga yang memilih jalan darat,’’ katanya.
Sementara itu, penundaan penerbangan ke Jeddah, kata Yuris, masih menunggu kabar lanjutan. Sebab, semua keputusan ada di pihak pemerintah Saudi. Selain itu, pihaknya menunggu pernyataan dari pemerintah. ’’Kalaupun sudah diperbolehkan, pihaknya juga siap dan tidak ada masalah,’’ lanjutnya.