Tetap Jumatan, Jangan Salaman
Area Masjid Agung Disemprot Disinfektan
SIDOARJO, Jawa Pos – Warga Kota Delta tidak perlu terombangambing. Informasi tentang virus korona simpang siur di media sosial. Untuk mencegah persebaran virus asal Wuhan, Tiongkok, itu, Pemkab Sidoarjo menyemprotkan disinfektan ke lokasilokasi publik.
Penyemprotan perdana berlangsung di Masjid Agung Sidoarjo kemarin (19/3). Plt Bupati Nur Ahmad Syaifuddin memulai upaya menyelamatkan masyarakat tersebut. Bersama Kepala Dinkes drg Syaf Satriawarman SpPros, Cak Nur –sapaan Nur Ahmad– berkeliling ke sudut-sudut masjid. Titik-titik jujukan jamaah.
”Kami akan semprot tempat umum, tempat ibadah,” katanya. Bukan hanya masjid, tetapi juga gereja dan tempat-tempat lain. Kemarin, ada lima masjid yang disemprot. Hari ini lima masjid lagi. Beberapa gereja pun menjadi sasaran penyemprotan. Upaya tersebut akan berlangsung berkesinambungan. Petugas puskesmas akan menyemprot fasilitas umum.
Menurut Cak Nur, tempat umum harus dilindungi. Persebaran virus korona jenis baru (Covid-19) harus diantisipasi. Agar berhasil, pencegahan harus diikuti perilaku warga. Masyarakat juga wajib mengikuti protokol dan aturan pemerintah.
Jika diminta di rumah, masyarakat harus benar-benar di rumah. Tidak mengikuti kegiatan masal. Terkait ibadah salat Jumat hari ini, Cak Nur berharap di depan masjid disiapkan hand sanitizer. Tempat-tempat umum juga disediakan tempat cuci tangan, sabun, maupun cairan pembersih. ”Langkah antisipasi lain, masyarakat mengurangi kegiatan di luar,” tuturnya.
Para aparat sipil negara (ASN) juga kena aturan baru. Jam kerja mereka berkurang. Senin hingga
Kamis, pulang kerja pukul 13.00. Jumat, pulang pukul 12.00 tanpa istirahat. Petugas kesehatan dan rumah sakit berbeda. Mereka yang rentan berhubungan dengan pasien Covid-19 mendapatkan tambahan insentif setiap bulan. Sebab, mereka telah berjuang demi masyarakat. ”Saya berharap dalam keadaan apa pun tidak boleh panik. Tetap waspada,” tegas Cak Nur yang kemarin juga bersama Kajari Setiawan Budi.
Takmir masjid memiliki kebijakan sendiri dalam pelaksanaan salat jamaah. Misalnya, salat Jumat hari ini. Salah satunya, menggulung karpet yang dianggap rentan sebagai tempat penularan virus. ”Para jamaah tidak perlu salaman,” kata Ketua Takmir Masjid Agung Sidoarjo Ahmad Nadhim. Permintaan tersebut bukan larangan, melainkan imbauan. Selain itu, para jamaah disarankan untuk menggunakan masker.
Di sisi lain, kondisi pasien dalam pengawasan (PDP) sampai sekarang masih dipantau. Enam orang masih menjalani isolasi. Masing-masing dua orang di RSUD Sidoarjo. Dua di RSI Siti Hajar. Dua lagi di RS Mitra Keluarga Waru.
”Dua orang yang di RS Mitra Keluarga makin baik,” kata Syaf. Keadaan empat pasien lain pun makin prima. Tapi, status mereka sampai sekarang belum dipastikan. Negatif atau positif mengidap virus Covid-19. Sebab, hasil tes swab belum keluar. Masih menunggu sekitar dua hari lagi.
NUR AHMAD SYAIFUDDIN