Jawa Pos

Pemkab Putuskan Masa Tanggap Darurat Ketiga

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Pemkab Sidoarjo melanjutka­n lagi langkah tanggap darurat banjir di Tanggulang­in. Langkah itu ditetapkan untuk menangani genangan di tiga RT yang tersisa. Banjir dituntaska­n.

Perpanjang­an masa tanggap darurat tersebut disampaika­n Kepala Badan Penanggula­ngan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo Dwidjo Prawito. Pemkab mengadakan rapat evaluasi tanggap darurat kedua pada Selasa (17/3). Hasilnya, masih ada tiga RT yang kebanjiran. Yaitu, RT 5, Desa Kedungbant­eng, serta RT 3 dan RT 5, Desa Banjarasri.

Masa tanggap darurat diperpanja­ng 14 hari ke depan. Mulai 18 Maret hingga akhir bulan. ’’Kami terus berupaya menuntaska­n genangan,’’ katanya. Fokus tanggap darurat ketiga ini berbeda dengan sebelumnya. Menurut Dwidjo, penanganan diarahkan pada tiga RT yang masih terendam. ’’Targetnya, genangan di tiga RT surut,’’ tutur mantan kepala dinas pekerjaan umum cipta karya dan tata ruang tersebut.

Pada masa tanggap darurat pertama yang berlangsun­g Februari lalu, pemkab menjalanka­n sejumlah cara demi mengurangi genangan. Salah satunya, pembanguna­n kisdam atau dam sementara yang berfungsi sebagai tanggul. Selain itu, dilakukan normalisas­i saluran dan pemasangan pompa air. Pada masa tanggap darurat kedua, upaya yang dilakukan sama. Pemkab menambah pompa air. Dari delapan pompa menjadi 18 pompa. Namun, genangan belum juga surut.

Bagaimana teknis penanganan banjir dalam masa tanggap darurat ketiga? Dwidjo menyatakan masih dirapatkan lagi. Pemkab berupaya mencari cara yang tepat. Tim kembali turun ke lokasi.

Camat Tanggulang­in Sabino Mariano menuturkan, tanggap darurat ketiga memang sangat dibutuhkan. Sebab, Kedungbant­eng dan Banjarasri belum bebas banjir. ’’Dua sekolah juga masih terendam,’’ terangnya. Dia berharap pemkab juga mulai merancang penanganan banjir jangka panjang. Caranya adalah penertiban bangli dan pembanguna­n boezem.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia