Pendonor Berkurang, PMI Khawatir
SIDOARJO, Jawa Pos – Stok darah di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Sidoarjo terus berkurang. UTD PMI mulai gelisah. Mereka khawatir stok darah tidak bertambah karena kegiatan donor darah untuk umum ditiadakan.
’’Semua dibatalkan,’’ kata Manajer Kualitas Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Sidoarjo Moch. Asyik Yusak.
Hingga kemarin (20/3), persediaan darah mengandalkan bus donor di GOR. Namun, jumlah pendonor di bus yang biasa ramai juga berkurang. UTD PMI telah menyampaikan kondisi tersebut pada rumah sakit. Mereka menyosialisasikan keadaan tersebut sejak kemarin. Termasuk gambaran tentang kebutuhan darah di Kota Delta setiap hari.
Menurut Yusak, setiap hari, ratarata dibutuhkan 120 kantong darah. Sumbangan paling banyak datang dari kegiatan donor darah masal yang biasa dilakukan instansi maupun sekolah. Sisanya dipenuhi para pendonor yang donor di bus. Juga, pendonor yang menyumbangkan darah melalui kantor UTD PMI. ’’Paling banyak berasal dari donor bersama,’’ jelasnya.
Guna mengatasinya, UTD PMI tengah berencana menambah kendaraan donor darah. Bus donor darah tidak hanya ditempatkan di GOR, tetapi juga di tempat lain. Stok darah diharapkan tidak sampai kekurangan. ’’Rencananya, ada di sepuluh titik,’’ ujar Yusak.
Kendaraan donor akan beroperasi. Bagi para pendonor, bakal diberikan hand sanitizer. ’’Mulai hari ini (kemarin), suvenirnya adalah hand sanitizer,’’ ungkap Yusak.
Salah seorang pendonor yang memanfaatkan layanan mobil donor di GOR adalah I. Nurilla. Perempuan 25 tahun itu aktif mendonorkan darah sejak 2014. Mulai masih kuliah sampai sekarang. ’’Bisa membantu sesama yang membutuhkan darah,’’ ucapnya. nongkrong refreshing.