Tidak Perlu Panik Bahan Pangan
SIDOARJO, Jawa Pos – Kabar persebaran virus korona berdampak terhadap perekonomian Kota Delta. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo menemukan adanya penurunan di berbagai sektor. Aktivitas warga maupun perdagangan.
Kemarin (19/3), jalan-jalan di Kota Delta tampak lebih lengang dari biasanya. Kepala Disperindag M. Tjarda mengatakan, warga Sidoarjo sudah membatasi geraknya. ”Otomatis memengaruhi ekonomi. Kami masih cari strategi tepat untuk tetap menggerakkan,” katanya.
Apa langkah disperindag? Salah satunya, menstimulus pedagang agar gencar melakukan penjualan secara online. Jualan makanan pun bisa lewat online. Sejumlah penyedia pengiriman saat ini sudah mendukung antisipasi korona. Mereka punya ketentuan pengiriman khusus terkait jarak. Misalnya, mengirim tanpa bersentuhan. Barang diletakkan di depan rumah.
Yang dikhawatirkan, lanjut Tjarda, tidak cuma melemahnya aktivitas ekonomi masyarakat. Dia juga mencemaskan panic buying. Orang-orang yang panik sehingga memborong barangbarang di pasaran. ”Kami siapkan surat edaran untuk pembatasan pembelian,” kata Tjarda.
Pembatasan tersebut terutama bahan pokok dan barang penting. Target utamanya adalah ritel. Misalnya, gula. Saat ini pun stoknya langka. ”Maksimal beli 2 kilogram di ritel,” katanya. Nah, pembatasan tersebut sebagai antisipasi untuk penimbunan.
Tjarda memastikan, sampai saat ini bahan pokok lain seperti beras masih aman. Bahkan, sampai Juni mendatang aman. Jadi, masyarakat tidak perlu panik. Yang pasti, satgas pangan terus memantau kondisi pasar di Kota Delta. ”Kalau ada yang menimbun, tentu diproses,” tegasnya.
M. TJARDA