Jawa Pos

Terbiasa dengan Minuman Herbal

Sri Wahyuni pun Kembangkan Bisnis Rumahan

-

SURABAYA, Jawa Pos – Puluhan botol berisi minuman berjajar di etalase milik Sri Wahyuni di Jalan Bronggalan Sawah. ”Ini produksi terbaru saya,” tutur Sri sambil menunjukka­n minuman herbal produksiny­a.

Selain itu, dia memproduks­i herbal lain yang dikemas modern. Semua itu berawal dari kebiasaan sehari-hari mengonsums­i minuman herbal. Kini dia bisa menularkan ke banyak orang.

Sri mengawali bisnisnya tersebut sejak 2009. Mulanya, dia hanya bisnis kue tradisiona­l. Yakni, tiwul yang dikemas modern dengan berbagai topping. Pada 2012, Sri mulai mengikuti berbagai pelatihan dari Pemerintah Kota Surabaya. Dari situlah, dia mulai memiliki ide untuk mengembang­kan bisnis lain. Yakni, minuman herbal.

”Saya berpikir bahwa minuman herbal itu manfaatnya banyak dan diminati terus. Lebih awet juga kalau dijual dalam kemasan,” ungkap pemilik usaha Djeng Sri tersebut. Bukan hanya itu, dia juga berpikir bahwa kebiasaan baik tersebut bisa ditularkan seperti dirinya yang terbiasa minum ramuan rempah-rempah sejak kecil.

Kini, Sri memproduks­i beberapa minuman herbal. Bahan-bahan yang digunakann­ya pun masih alami tanpa bahan pengawet. Ditambah air dan gula. ”Untuk memberi rasa manis, dari dulu saya hanya menggunaka­n gula pasir dan gula jawa tanpa pengawet,” tutur nenek enam cucu itu.

Untuk membuat beberapa minuman herbal tersebut, Sri menjelaska­n, dirinya mencampurk­an temulawak, kapulaga, kayumanis, dan asam jawa dengan takaran 1 kilogram. Lantas, diberi air dan gula sesuai selera.

Semua bahan tersebut dicampur dan direbus. Dengan resep itu, dia bisa memproduks­i 50 botol kemasan 500 ml setiap hari.

Untuk membuat kunyit asam, Sri mencampurk­an kunyit dan asam jawa. Sementara itu, untuk Jakniss –salah satu jenis minuman herbalnya– dia mencampurk­an jahe, kayu manis, kapulaga, secang, dan sereh. ”Saya juga tambah kolangkali­ng untuk inovasinya,” kata Sri.

Minuman itu disebutnya bisa bertahan hingga satu bulan di dalam kulkas. Jika dalam suhu ruangan, rata-rata bertahan tiga hari. Bisnis minuman herbal Sri laris manis. Terutama, dengan kesiapsiag­aan masyarakat untuk mencegah wabah penyakit seperti sekarang.

Dia pun membaginya ke lima reseller di seluruh Surabaya. Harganya dibanderol mulai 5.500 rupiah per botol. Seluruh minuman herbal Sri sudah terdaftar di dinas perdaganga­n dan MUI. Khusus Jakniss sudah lolos kurasi chef. Jadi, pemasarann­ya bisa luas lagi. Sukses dengan bisnis minuman herbal, Sri juga tidak meninggalk­an bisnis kue tradisiona­lnya.

Dia pun berinovasi dengan menambahka­n berbagai topping di kue tiwulnya. Misalnya, kelapa, keju, kismis, dan kenari. Bahkan, saat ini Sri merambah bisnis kacang dalam kemasan. ”Karena pelanggann­ya sudah banyak, jadi tetap semangat untuk menjual,” ucap ibu tiga anak itu.

Untuk menjaga kesehatan, Sri mengaku menjaga pola konsumsiny­a. Setiap hari, dia juga tetap meminum minuman herbal yang diproduksi­nya. ”Terbukti sangat berkhasiat, saya tidak pernah sakit macem-macem, alhamdulil­lah,” imbuhnya.

Selain itu, dia menghindar­i junk food atau fast food. ”Jalan pagi juga setiap hari dan vitamin C jangan lupa,” tandasnya.

 ?? HANAA SEPTIANA/JAWA POS ?? SEJAK 2009: Sri Wahyuni menunjukka­n beberapa jenis produksi rumahan yang dibikinnya.
HANAA SEPTIANA/JAWA POS SEJAK 2009: Sri Wahyuni menunjukka­n beberapa jenis produksi rumahan yang dibikinnya.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia