Risma: Kalau Gampang Nyerah, Gak Arek Suroboyo Iku, Rek
SURABAYA, Jawa Pos – Suara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terdengar nyaring di dapur umum Taman Surya kemarin siang (26/3). Dia menghadap laptop yang bersebelahan dengan cobek dan nampan berisi jahe yang siap digeprek. Dari laptop itulah Risma berkoordinasi dengan pelaku usaha pusat perbelanjaan, restoran, hotel, hingga transportasi online. Suara Risma meledak-ledak menyemangati
g
Sesekali terdengar kesal. Kadang juga tertawa lepas.
Risma memberikan sejumlah masukan kepada para pelaku usaha itu terkait dengan kondisi persebaran virus korona. Khusus pengusaha transportasi online diminta agar memberikan pengertian kepada para mitra kerjanya, tukang ojek online, untuk tidak bergerombol di pinggir jalan. Bergerombol saat ini memang menjadi salah satu hal yang harus dihindari karena penularan virus korona itu melalui droplet atau percikan saat bicara, batuk, atau bersin. ‘’Mosok aku sing ngobrak terus ben gak nggerombol,’’ ujar Risma sambil menghadap laptop.
Wali kota juga meminta agar para driver ojek online itu bisa menjadi contoh. Misalnya, menggunakan masker dan hand sanitizer. Langkahlangkah tersebut perlu sesekali diungkapkan kepada publik. Tujuannya, masyarakat tetap menaruh kepercayaan terhadap para tukang ojek online.
Kepada pengusaha pusat perbelanjaan, Risma memberikan ide supaya disebarkan pula informasi. Ada bilik sterilisasi yang harus dilewati saat keluar dan masuk pusat perbelanjaan tersebut. Pemkot sudah memasang bilik sterilisasi itu di sejumlah mal terkemuka di Surabaya. ‘’Misalnya, beli kipas angin itu kipas anginnya dibawa masuk ke bilik sterilisasi. Kan yang basah hanya kardusnya,’’ ungkap Risma.
Khusus untuk pengusaha restoran, Risma meminta ada inovasi menu yang sesuai dengan kondisi terkini. Misalnya, ada informasi bahwa jahe itu bisa meningkatkan imunitas sehingga tidak mudah terserang virus. ‘’Kalau kita gampang menyerah dengan keadaan, ya gak arek Suroboyo iku, Rek,’’ ujar Risma dengan penuh semangat.
Dia pun sempat kesal saat para pengusaha itu diminta untuk mengungkapkan uneg-uneg. Namun, ada yang menjelaskan upaya yang sudah mereka dilakukan dalam kondisi saat ini. Risma menyebut bukan itu yang ingin diketahui. Justru persoalanpersoalan yang bisa dicari jalan keluarnya oleh pemkot.
Di pengujung telekonferensi hampir sejam itu, Risma kembali bersemangat. Dia meminta para pengusaha tersebut bisa terus bersemangat, tersenyum, dan gembira. Sebab, semua itu bisa meningkatkan daya imun. ‘’Ayo semangat, semangat. Bangkit, bangkit, bangkit. Subuh, subuh, subuh. Sahur, sahur, sahur,’’ kata Risma sambil mengepalkan dan menggerakkan tangan.
Orang-orang yang berada di dapur umum pun sempat mengalihkan perhatian kepada Risma. Mereka ikut gembira. Beberapa menit berlalu, setelah laptop dibereskan, Risma kembali memukul-mukul jahe.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika M. Fikser menjelaskan, rapat koordinasi itu diikuti Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Gojek dan Grab, para jajaran organisasi perangkat daerah, serta jajaran kepolisian. Itu adalah rapat telekonferensi pertama Risma saat virus Covid-19 mewabah. ‘’Kita rapat tentang kondisi perekonomian Surabaya,’’ ujar Fikser.
Selainitu,pemkotinginmendengar suara para pengusaha tersebut agar kebijakan yang ditetapkan tepat. Termasuk membantu para pengusaha agar bisa terus bertahan dan bangkit setelah wabah.
Fikser mengungkapkan, rapat dengan telekonferensi itu merupakan bagian dari menjaga jarak aman. Kelak, rapat-rapat dengan dinas menggunakan cara tersebut. ‘’Sampai kondisi kembali seperti semula,’’ kata Fikser.
Kemarin siang pemkot mulai membagikan 1.130 botol hand sanitizer kepada para tukang ojek online. Pembagian tersebut dilakukan di lima wilayah atau grup, yaitu Surabaya Selatan, Surabaya Timur, Surabaya Pusat, Surabaya Barat, dan Surabaya Utara.
Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajad mengungkapkan, pembagian tersebut disertai pencatatan identitas tukang ojek online. Mereka juga diimbau untuk menjaga kebersihan.