Beri Tenggat sampai Awal Juni
SURABAYA, Jawa Pos – Pihak Kecamatan Sukomanunggal berencana mengembalikan fungsi saluran di Jalan Raya Simo Gunung. Di atas saluran itu, terdapat banyak bangunan liar (bangli). Mulai pedagang kaki lima (PKL), balai RW, hingga tempat tinggal. Semua bangli akan ditertibkan.
Salah seorang PKL, Fendi, menyatakan sudah mendengar rencana penertiban tersebut. Sebelumnya, para pemilik bangunan yang berdiri di atas saluran mendapatkan sosialisasi. ’’Iya, infonya, akan dibongkar,’’ ucapnya.
Namun, pembongkaran tidak dilakukan dalam waktu dekat. Bersama pedagang lain, Fendi diberi kesempatan untuk berjualan hingga akhir Mei. ’’Kami ingin lebih dulu merasakan Ramadan. Jadi, pulang Lebaran bisa bawa sesuatu,’’ katanya. Pemilik warung kopi itu tidak berkeberatan lapaknya dibongkar demi kepentingan bersama.
Camat Sukomanunggal La Koli menuturkan, bangunan yang tidak sesuai dengan peruntukan harus ditertibkan. Apalagi, bangunan tersebut berdiri di atas saluran. Selama ini masyarakat tidak sadar, di dekat Jalan Raya Simo Gunung, ada sungai kecil. ’’Tertutup oleh bangunan PKL,’’ ujarnya.
Karena itu, dia ingin mengembalikan fungsi saluran untuk mengantisipasi banjir saat puncak musim hujan. ’’Kami serahkan kepada DPUBMP untuk kepentingan normalisasi saluran,’’ tuturnya. Bukan hanya normalisasi saluran, tetapi juga bisa digunakan untuk pelebaran jalan. Misalnya, dibangun box culvert di sana.
Lantas, ada berapa bangli yang bakal ditertibkan? La Koli menyebut sekitar 17 bangunan. Sebanyak 13 bangunan adalah milik PKL. ’’Sisanya balai RW dan ada juga tempat tinggal,’’ jelasnya.(oby/c14/nor)