Belajar di Rumah, Pemutus Persebaran Virus Korona
BELAJAR di rumah menjadi solusi bijak dunia pendidikan menghadapi persebaran virus korona baru (Covid-19). Peran orang tua dan keluarga diharapkan mampu ’’menggantikan’’ sementara posisi guru di sekolah. Sebab, sesungguhnya pendidikan anak bukanlah semata tanggung jawab sekolah, tetapi juga orang tua dan masyarakat.
Di balik ujian atau musibah, pasti ada hikmah. Allah SWT berfirman dalam Alquran. ’’Sebab, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.’’ Di dalam setiap kesempitan, terdapat kelapangan. Dan, di dalam setiap kekurangan sarana untuk mencapai suatu keinginan, terdapat pula jalan keluar. Karena itu, tetaplah optimistis dan berharap pertolongan Allah SWT.
Di balik merebaknya Covid19, pasti pula ada hikmah yang dapat diambil oleh satuan pendidikan. Baik bagi pendidik maupun tenaga kependidikan. Di antaranya, hikmah peningkatan kualitas untuk mengembangkan pembelajaran saat proses belajar-mengajar harus dilakukan di rumah.
Banyak pilihan alternatif pengembangan pola pembelajaran yang dapat diakses dan dimanfaatkan pendidik. Perkembangan dunia digital menawarkan beragam pilihan. Kreativitas pendidik dipacu untuk mengembangkan potensi peserta didik.
Ada berbagai sistem pembelajaran daring. Misalnya, Kelas Pintar, Microsoft Teams, Quipper, Ruang Guru, Sekolahmu, dan Zenius. Kemendikbud juga telah mengembangkan aplikasi pembelajaran jarak jauh berbasis portal dan Android Rumah Belajar. Beberapa fitur unggulan dapat diakses peserta didik dan guru seperti Sumber Belajar, Kelas Digital, Laboratorium Maya, dan Bank Soal.
Pendidik yang aktif dan kreatif akan selalu mengupgrade kemampuan dan kompetensinya. Dengan begitu, dia mampu memberikan sumbangsih dan mewarnai dunia pendidikan. Sebaliknya, jika pendidik hanya puas dengan kompetensi tanpa kemauan kreativitas dan inovatif, dia akan tergilas oleh kemajuan zaman.
Ada hikmah lain di tengah wabah virus korona jenis baru ini. Apa itu? Meningkatnya kesadaran orang tua dan keluarga untuk berperan dalam pendidikan anak. Dengan anak belajar di rumah, orang tua dan keluarga akan mendampingi. Menyediakan sarana-prasarana untuk pembelajaran daring. Membantu anak memahami materi dan mengerjakan tugas dari guru.
Yang tidak kalah penting ialah memotivasi anak-anak agar bersemangat untuk sukses. Terjadi peningkatan komunikasi yang efektif antara orang tua dan anaknya. Orang tua lebih mampu memahami karakter dan cita-cita. Momentum ini sangat berharga.
Selama belajar di rumah, orang tua dan anak juga bisa meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Rajin mencuci tangan. Peduli pada kebersihan dan kesehatan lingkungan. Kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat secara kolektif seperti itu langsung dipraktikkan dalam keluarga.
Belajar di rumah juga berarti tidak melakukan kontak dengan orang lain. Misalnya, bersalaman dan memakai masker jika terpaksa keluar dari rumah. Dengan semua ikhtiar itu, belajar di rumah menjadi upaya dan peran serta memutus mata rantai persebaran virus korona. Semoga tidak lama lagi musibah virus korona ini berlalu.
NUR SJAMSUARINI PUDJI ASTUTIK