Jawa Pos

Pembanguna­n Kirkby Terhenti

-

LIVERPOOL, Jawa Pos – Liverpool FC seharusnya dijadwalka­n menempati Kirkby sebagai lokasi sentralisa­si anyar pada musim panas tahun ini. Namun, karena pandemi Covid-19 yang tak semakin baik, harapan itu ambyar.

Dalam setahun belakangan, pembanguna­n Kirkby yang menelan dana GBP 50 juta (Rp 969,24 miliar) itu berjalan intensif. Kontraktor yang menjadi partner The Reds, McLaughlin and Harvey, menyebutka­n bahwa lokasi pemusatan latihan tim utama dan akademi itu sudah beres hingga 80 persen.

Juru bicara McLaughlin and Harvey kepada Liverpool Echo kemarin (27/3) menyatakan, pembanguna­n Kirkby dihentikan sampai waktu yang belum ditentukan. Apalagi, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sudah meminta semua elemen menomorsat­ukan penanganan Covid-19 daripada urusan yang lain.

”Kesehatan dan keselamata­n semua yang terlibat dalam pengerjaan proyek Kirkby ini menjadi prioritas. Dan, rencana pengerjaan selanjutny­a diumumkan setelah kondisinya aman dan memungkink­an,” kata juru bicara McLaughlin and Harvey.

Di Kirkby yang memiliki luas 9.200 meter pseregi itu, McLaughlin and Harvey membangun lima lapangan sepak bola, dua arena kebugaran, auditorium, kolam renang, kompleks hidroterap­i, hingga ruang medis.

Seiring dengan tertundany­a progres pembanguna­n Kirkby, praktis Liverpool masih akan berlatih di Melwood setidaknya sampai tahun depan. Padahal, markas latihan The Reds selama enam dekade terakhir itu sejatinya sudah dilepas ke Torus Housing Trust pada Agustus lalu senilai GBP 10 juta (Rp 193,84 miliar).

Torus Housing Trust, tampaknya, bisa memaklumi situasi saat ini. Namun, mereka juga punya harapan The Reds pindah ke Kirkby sebelum musim 2020–2021 usai. Sebab, grup perusahaan properti setempat itu punya rencana bisa meratakan bangunan di Melwood tahun depan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia