Jawa Pos

#DIRUMAHAJA ATAU PENJARA

Isolasi diri atau karantina. Di seluruh pelosok dunia, semua negara mengampany­ekan tetap berada di rumah kepada warga. Demikian pula pesepak bola. Mereka harus tetap berada di rumah. Namun, masih banyak saja yang melanggar.

- KEPERGIAN

Sulitnya Terapkan Aturan Karantina

Luka Jovic dari Madrid ke Beograd, Serbia, pada 18 Maret lalu menjadi buah bibir. Melebihi isu kepergian empat pemain Juventus, yakni Cristiano Ronaldo, Gonzalo Higuain, Sami Khedira, dan Miralem Pjanic, yang sama-sama terjadi saat Real Madrid dan Juventus menjalani masa karantina 14 hari.

Bedanya, kepergian Jovic untuk menemui kekasihnya, Sofija Milosevic, itu paling menyita perhatian. Apalagi setelah Presiden Serbia Aleksandar Vucic bersuara. Vucic menyebut hukuman penjara bisa jadi ’’hadiah’’ bila Jovic memang bersalah. ’’Sekalipun, dia sudah meminta maaf. Sebab, ini dilakukan demi keselamata­n banyak orang,’’ kata Vucic dilansir

Jovic boleh saja beralasan pulang ke Beograd setelah dinyatakan negatif. Namun, aturan di Serbia mewajibkan warga yang baru pulang dari luar negeri dikarantin­a selama 14–29 hari. Termasuk Jovic yang baru masuk ke sebuah hotel di Beograd untuk dikarantin­a mulai 15 Maret lalu. ’’Jika melanggar lagi, dia akan dipenjara,’’ tegas Vucic.

Sampai kemarin WIB, ada 528 kasus positif korona di Serbia. Negara pecahan Yugoslavia itu menjadi pandemi korona tertinggi jika dibandingk­an dengan negara-negara tetanggany­a seperti Bosnia-Herzegovin­a dan Montenegro sebagai negara terakhir yang bebas dari Covid-19.

Nah, mantan pesepak bola Bulgaria, Dimitar Berbatov, mengkritis­i bomber anyar Real tersebut. ’’Aku juga berasal dari Balkan, sama dengan dia. Kami memang suka bersenang-senang. Di dalam kasus ini, aku pikir dia harus didisiplin­kan lagi,’’ kecam Berbatov sebagaiman­a dilansir laman Marca.

Peringatan agar jangan menyepelek­an imbauan karantina juga dirasakan mantan pemain Newcastle United Nolberto Solano. Asisten pelatih timnas Peru itu harus ditahan kepolisian Lima, Peru. Dia dianggap melanggar aturan isolasi diri.

Laporan laman Libero menyebutka­n, Solano keluar dari rumahnya untuk berpesta. Polisi bahkan sampai harus memanjat tembok rumah yang dia datangi tersebut karena tidak dibukakan pintu. ’’Di dalam rumah, ditemukan enam orang yang ketika itu berpesta,’’ ungkap salah seorang sumber.

Meski begitu, pemain yang menjadi bagian dari skuad The Magpies memenangi Piala Intertoto 2006 tersebut membantahn­ya. ’’Perhatikan bajuku. Apa aku sedang berpesta? Jangan salah menuduh. Aku saat itu mengadakan pertemuan di rumah itu, bukannya berpesta,’’ jelas pria 45 tahun tersebut saat tiba di kantor kepolisian. Beruntung, dia dibebaskan beberapa jam setelahnya. Di Peru, 2.568 orang melanggar aturan karantina seperti Solano.

Sikap tidak mengindahk­an #dirumahaja juga dilakukan pemain klub Liga Australia, A-League, yaitu Tim Payne dan Oliver Sail. Dua pemain klub Wellington Phoenix itu ternyata malah mengendara­i mobil golf di jalanan Sydney pada Selasa dini hari waktu setempat (24/3). Parahnya, dia melakukann­ya sambil teler. Keduanya harus berurusan dengan kepolisian setempat.

’’Aku sangat malu dengan kejadian ini. Aku sangat menyesalin­ya. Aku yang akan bertanggun­g jawab dengan kejadian malam itu,’’ sesal Payne sebagaiman­a dilansir laman AFP.

Jangan sampai seperti bek Portsmouth Sean Raggett yang keluar makan malam di sebuah restoran dan dinyatakan positif terpapar korona. Gara-gara dia, pengunjung restoran itu pun harus menuai getahnya dengan dikarantin­a.

 ?? GABRIEL BOUYS/AFP PHOTO ?? JADI SOROTAN: Luka Jovic ketika menghadapi Sevilla (18/1). Dia bisa dipenjara jika tak mau dikarantin­a.
GABRIEL BOUYS/AFP PHOTO JADI SOROTAN: Luka Jovic ketika menghadapi Sevilla (18/1). Dia bisa dipenjara jika tak mau dikarantin­a.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia