Lewati 19 Pos Perbatasan, Masuk Surabaya Steril
SURABAYA, Jawa Pos – Surabaya menerapkan kebijakan tetap membuka kota untuk para pengendara dalam dan luar kota. Namun, di batas-batas kota terdapat pos sterilisasi yang didirikan untuk menyemprotkan disinfektan kepada pengendara dan kendaraan.
Pemkot bakal membangun 19 pos di berbagai kawasan di perbatasan kota. Salah satunya di kaki Jembatan
Suramadu yang berbatasan dengan Bangkalan. Di MERR Gunung Anyar yang berbatasan dengan Sidoarjo serta di Margomulyo, Tandes, yang menjadi akses ke Gresik (selengkapnya lihat grafis).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Irvan Wahyudrajad mengungkapkan bahwa pos sterilisasi itu bukan hanya untuk kendaraan
Melainkan juga orang yang mengendarai mobil atau sepeda motor. ’’Yang disemprot disinfektan semuanya. Ya orangnya, dalam mobil, pegangan pintu, bahkan sampai penutup bahan bakar,’’ ungkap Irvan.
Dia menjelaskan bahwa Surabaya hingga kini memang tetap membuka akses keluar masuk ke dalam kota. Namun, orang-orang yang masuk itu harus disterilkan dengan cairan disinfektan.
’’Sterilisasi ini berlapis-lapis. Di banyak tempat di dalam kota juga ada bilik sterilisasi. Bahkan, di lingkungan warga pun sudah ada yang swadaya bikin bilik sterilisasi,’’ ungkap Irvan.
Swadaya masyarakat untuk melindungi kawasan masingmasing memang tumbuh subur di Surabaya. Dengan iuran dari kantong sendiri, warga membuat cairan disinfektan dengan belajar dari YouTube atau saluran lainnya. Mereka lantas berkeliling kampung untuk menyemprot jalan dan halaman depan rumah warga. Pemkot pun melakukan penyemprotan secara masif dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran hingga drone.
Ada pula warga yang membangun bilik sterilisasi di pintu masuk perumahan atau kampung mereka. Juga, ada warga yang menyediakan tempat cuci tangan plus sabun di depan rumah masing-masing. Gotong royong warga itu hingga kini terus tumbuh di lingkungan masing-masing.
Sementara itu, penempatan pos-pos tersebut juga memperhatikan kondisi di lapangan. Misalnya, lokasi itu harus dekat dengan akses air PDAM, jaringan listrik Pemkot Surabaya, dan tempat yang lapang. Pemkot tentu juga tidak ingin membuat jalanan macet karena proses sterilisasi tersebut.
’’Kami bekerja sama dengan BPB linmas, dinas perpustakaan dan kearsipan, kelurahan, kecamatan, bahkan polsek setempat,’’ ungkap Irvan.
Penyemprotan itu dimulai Jumat (27/3), tetapi hanya dilangsungkan di kawasan frontage road atau bundaran Waru dan exit tol bundaran Waru. ’’Mulai hari ini (kemarin, Red) kami coba serentak,’’ tambahnya.
Irvan menambahkan, pada saat disemprot, tim gabungan juga memberikan sosialisasi kepada para pengendara. Termasuk imbauan kebijakan jaga jarak dan selalu rutin cuci tangan serta menjaga kebersihan. ’’Kami selalu ajak semuanya untuk bersamasama menjaga kebersihan dan bersama-sama melawan Covid19 ini,’’ katanya.
Kabagops Polrestabes Surabaya
AKBP Anton Elfrino Prisanto mengatakan belum mendapat kabar pembuatan pos di batas kota yang digagas pemkot. Hanya, dia memastikan polisi akan mengerahkan bantuan personel kalau diperlukan. ’’Nanti kami koordinasikan,’’ jelasnya.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Chandra secara terpisah juga belum mendengar kabar itu. Namun, dia setali tiga uang dengan Kabagops. Teddy menyatakan siap menempatkan personelnya.
Teddy menuturkan, polisi dan pemerintah akan selalu bersinergi mencegah persebaran virus Covid-19. Dia pun mengambil contoh penyemprotan disinfektan yang sudah berjalan di sejumlah ruas jalan. ’’Bersama dinas kesehatan dan linmas kami lakukan di 23 titik sore ini,’’ ucap polisi dengan dua melati di pundak itu.