Reni Terima 35 Pengaduan Online
SURABAYA, Jawa Pos − Sudah satu pekan terakhir Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menjalankan tugasnya sebagailegislatifdarirumah. Agenda rapat DPRD ditiadakan, sedangkan para pegawai dewan diliburkan bergantian. Hal tersebut mendorongnya membuat sistem pengaduan online.
Cara baru tersebut dia lakukan sejak Senin (23/3). Hingga Jumat, ada 35 laporan yang masuk. Reni menugaskan seorang admin untuk merekap usulan dan masukan warga yang dilaporkan ke nomor WhatsAppdi085806191345. ”Setelah pagi direkap, siangnya saya tanggapi lewat tulisan atau video call,” ujar Reni kemarin
Pengaduan lewat WhatsApp diterima mulai pukul 08.00 hingga 15.00. Sementara itu, video call dilakukan pada pukul 08.00 hingga 12.00. Beberapa orang mengadukan bahwa dirinya batuk dan pilek. Mereka khawatir terjangkit virus korona, tapi tak tahu harus melapor ke mana.
Reni menyarankan mereka segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat. Dari sana, warga akan mendapatkan pelayanan lanjutan jika memang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP). Atau bisa juga melapor ke lawancovid-19.surabaya.go.id. Petugas puskesmas akan datang ke rumah pelapor.
Selain itu, banyak warga yang mengadukan pengurusan BPJS Kesehatan dan surat masyarakat berpenghasilan rendah. Mereka sudah mengajukan MBR, tetapi sampai sekarang belum disurvei.
Jika laporan tersebut bisa dijawab langsung oleh Reni, dia akan langsung menerangkan tahapan-tahapan yang harus ditempuh warga. Jika pengaduan itu perlu konfirmasi dari pemkot, Reni akan mengonfirmasi pejabat di dinas hingga sekretaris daerah (Sekda). ”Untungnya Pak Sekda responsif,” kata politikus PKS itu.