Pedagang Mulai Pindah Lapak ke Kantor Kelurahan Lama
SURABAYA, Jawa Pos – Satu per satu pedagang di Sentra Wisata Kuliner (SWK) Wiyung pindah ke paseban kantor kelurahan lama. Sebab, ada perbaikan bangunan SWK. Mulai peninggian atap hingga penggantian penutup lantai.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Surabaya Widodo Suryantoro mengatakan, pemindahan tersebut berlangsung sementara hingga masa renovasi gedung rampung. Kebutuhan lapak telah disiapkan. Termasuk wastafel. Setiap pedagang hanya berpindah tempat. ’’Kegiatan usaha tetap berjalan,’’ katanya.
Selama wabah Covid-19, lanjut dia, mereka juga harus mematuhi protokol yang ada. Misalnya, pembatasan jarak. Posisi meja dan kursi pengunjung diatur 1 meter dengan pengunjung lain. Bukan hanya itu, SWK tidak boleh dijadikan tempat nongkrong untuk sementara waktu.
’’Gak boleh berkerumun terlalu lama,’’ ucapnya.
Untuk mencegah persebaran virus korona, Widodo juga berupaya menyediakan masker bagi para pedagang. ’’Beberapa sudah diberikan untuk seluruh SWK. Sebagian lagi belum. Kami akan koordinasi dengan pihak dinas kesehatan,’’ tuturnya.
Kabid Pembangunan Gedung DPRKPCKTR Surabaya Iman Krestian menyampaikan, anggaran perbaikan gedung SWK Wiyung mencapai Rp 1,4 miliar. Atap memang ditinggikan menjadi 4 meter. Sebagaimana laporan atas keluhan pedagang, meski sudah ada 10 kipas angin, udara di sekitar lapak terasa panas.
Bukan hanya itu, lahan parkir juga akan diintegrasikan dengan kantor Kelurahan Wiyung lama. Kantor tersebut sudah tidak dipakai setelah pelayanannya pindah dan menjadi satu dengan kantor kecamatan.
Selama pengerjaan, Iman berharap tidak mengganggu aktivitas pedagang. Karena itu, mereka dialihkan ke kantor Kelurahan Wiyung yang lama. ’’Sudah disiapkan 22 wastafel,’’ tuturnya.
Lurah Wiyung Darmawan menyatakan, lokasi pedagang harus mempunyai jalur pembuangan air limbah yang memadai.