Jawa Pos

Halau Balap Liar di JLLT Kedung Cowek

Warga Pasang Box Culvert dan Paku Bumi

-

SURABAYA, Jawa Pos – Balapan liar di jalan lingkar luar timur (JLLT) Kedung Cowek membuat resah warga. Jumat malam (27/3) warga menutup area itu dengan tiang listrik bekas. Sejalan dengan hal tersebut, dinas pekerjaan umum bina marga dan pematusan (DPUBMP) serta tiga pilar Kecamatan Bulak turut memasang box culvert untuk menghalau aksi kebut-kebutan tersebut.

Terdapat sepuluh box culvert yang disusun berseling. Dengan demikian, mereka yang melewati harus zig-zag. Kemudian, masuk lebih jauh, jalan sudah ditutup total. Markah berupa paku bumi bekas disusun menutupi jalur tersebut sehingga tidak memungkink­an kendaraan untuk melintas.

Penutupan itu merupakan salah satu bentuk tuntutan warga Kedung Cowek. Sebab, mereka terganggu dengan aktivitas di JLLT. Banyak remaja yang berkumpul. Mereka tidak sekadar nongkrong, bahkan menggelar balapan liar. Jalan yang masih mulus dan cenderung lurus membuat area itu pas untuk memacu kendaraan sekencang mungkin. Apalagi, panjangnya mencapai 850 meter dengan lebar 9 meter.

Sudarsono, salah seorang warga RW 1, Kelurahan Kedung Cowek, menyatakan bahwa warga memang dibuat resah dengan aksi muda-mudi tersebut. Mereka tidak lagi sungkan untuk ugalugalan. ”Bahkan, kami pernah memergoki mereka berbuat mesum,” paparnya.

Karena itu, Jumat malam masyarakat sepakat untuk melakukan penutupan. Alasannya,warga sudah pernah melapor, tetapi belum ada tindakan. ”Kami tutup pakai bekas tiang pancang. Kami susun hingga menutupi jalan,” katanya.

Di sisi lain, Camat Bulak Budi Hermanto menyatakan, malam itu juga pihaknya melakukan penutupan. Pihaknya bersama DPUBMP memasang box culvert untuk menghalau aksi tersebut. ”Semoga tidak disalahgun­akan lagi,” katanya.

Pekan lalu sebenarnya Kecamatan Bulak sudah memasang barier yang ditambah dengan batang kayu. Namun, hal itu belum membuat anak-anak yang memanfaatk­an jalan tersebut pindah. Mereka nekat menerabas dan membuka barier yang dipasang.

Sejatinya, saat pagi, lokasi itu juga dimanfaatk­an banyak warga untuk berolahrag­a. Mulai sekadar jalan santai hingga lari-lari. Kalau aktivitas seperti itu, masih bisa dimaklumi. ”Namun, kalau sudah balapan liar dan mesum, warga tidak mau toleransi,” kata Budi.

Penertiban itu juga terkait dengan kekhawatir­an soal korona. Sesuai dengan imbauan Pemkot Surabaya, tidak ada warga yang berkumpul dan banyak orang untuk beraktivit­as. Harapannya, penularan bisa ditekan lagi.

Anggota Komisi C DPRD Surabaya Abdul Ghoni Mukhlas Niam berharap pengawasan di kawasan itu tidak kendor. Apalagi, sekarang memang momennya untuk tidak melakukan banyak aktivitas di ruang publik.

Harapannya, penutupan jalur tersebut bisa mengurangi aktivitas muda-mudi yang melakukan kegiatan negatif. Apalagi, jalur itu saat malam memang sepi. ”Kami tidak tahu apa yang terjadi di sana. Bisa saja ada begal atau tindakan kriminal yang lain. Karena itu, pengawasan perlu diperketat,” papar politikus PDIP tersebut.

 ?? ROBERTUS RISKY/JAWA POS ?? TIDAK BISA DILEWATI: JLLT Kedung Cowek yang ditutup dengan paku bumi dan box culvert kemarin.
ROBERTUS RISKY/JAWA POS TIDAK BISA DILEWATI: JLLT Kedung Cowek yang ditutup dengan paku bumi dan box culvert kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia