Normal 100 Penumpang, Kini Hanya 30 Orang
SURABAYA, Jawa Pos – Polres Pelabuhan Tanjung Perak terus melakukan langkah antisipasi persebaran wabah Covid-19 di wilayahnya. Kemarin (28/3) puluhan aparat menyosialisasikan serta mengajak masyarakat untuk membatasi jarak fisik di tiga tempat.
Lokasi tersebut adalah Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN), Terminal Penyeberangan Ujung Kamal, dan Stasiun Kota Surabaya. Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum menyampaikan imbauan kepada setiap penumpang yang menggunakan transportasi umum, baik kapal penyeberangan maupun kereta api. Imbauan itu, antara lain, bertujuan memberlakukan jarak antara penumpang satu dan lainnya. Serta, menjaga kebersihan diri dan menghindari kontak fisik dengan orang lain. Salah satu upayanya adalah memberikan tanda berupa stiker di setiap tempat duduk. ”Ini sebagai bentuk pencegahan untuk memutus mata rantai Covid-19,” katanya di anjungan kapal penumpang Gajah Mada kemarin.
Menurut Ganis, tindakan itu merujuk pada aturan sesuai dengan standar World Health Organization (WHO). Yakni, jarak minimal 1 meter dapat mencegah penularan virus tersebut. Pihaknya akan terus memantau pelabuhan dan terminal di Tanjung Perak untuk memastikan kebijakan itu sudah benar-benar dilaksanakan.
Terkait dengan mudik Lebaran, pihaknya menyarankan untuk mematuhi imbauan dari pemerintah pusat. Di antaranya, tidak pulang ke kampung halaman dan berdiam diri di rumah. Sebab, menurut dia, tindakan tersebut dapat mencegah persebaran pandemi Covid-19. ”Di rumah saja dulu. Sampai kondisi baik,” ujarnya.
Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Feri Cabang Surabaya Eva Mardiani turut mendukung langkah pencegahan virus yang telah menjadi pandemi itu. Pihaknya juga terus menyampaikan kepada penumpang untuk lebih waspada selama perjalanan di atas kapal. ”Kami selalu menyampaikan. Minimal melengkapi APD masing-masing,” katanya.
Dia menyebutkan, jumlah penumpang kapal feri menuju Pulau Madura dan sebaliknya menurun. Kemarin pagi, penumpang yang menyeberang ke Pulau Garam itu tidak lebih dari 30 orang. ”Biasanya sampai 100 penumpang. Tapi, ini sudah jauh berkurang. Sejauh ini kami belum ada perintah penutupan. Jadi, tetap beroperasi meskipun sedikit,” paparnya. Terkait dengan mudik, pihaknya tidak banyak berkomentar dan lebih memilih untuk menunggu perintah dari pusat. ”Ini kan kami ikut saja. Tapi, 3 kapal feri siap beroperasi,” imbuhnya.