Tertibkan PKL Tunggu SWK Pegirian Rampung
SURABAYA, Jawa Pos − Kawasan wisata religi Ampel diliburkan untuk mengantisipasi persebaran virus korona atau Covid-19. Kebijakan tersebut dimanfaatkan para PKL untuk berjualan di Jalan KH Mas Manshur, Semampir. Mereka membuka lapak di jalan yang biasanya digunakan peziarah untuk parkir.
Keberadaan PKL bisa diamati kemarin (28/3). Ada belasan pedagang yang membuka lapak di pinggir jalan. Sebagian besar berjualan barang bekas. Keberadaan PKL dikeluhkan pengendara. Mereka sulit melintas karena sebagian jalan dipakai berdagang. ’’Seharusnya ini ditertibkan. Jadi tidak membuat kemacetan,’’ kata Joni, salah seorang pengendara.
Korwil Utara Satpol PP Kota Surabaya Agus Kamaludin menjelaskan bahwa seluruh PKL sebenarnya sudah didata. Ada 200 pedagang. Seluruhnya telah diberi surat peringatan untuk pindah. ’’Tapi, penertiban tidak bisa dilakukan secara ngawur. Harus ada tempat relokasi,’’ ungkapnya.
Agus menjelaskan bahwa pemerintah telah merapatkan terkait relokasi. Sentra Wisata Kuliner (SWK) Pegirian dianggap paling strategis. Namun, pemindahan tidak bisa dilakukan dengan cepat. Sebab, kondisi sentra belum tertata sepenuhnya.
Saat ini SWK Pegirian masih diperbaiki. Pusat jual beli itu dipenuhi rombong. ’’Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surabaya terkait sentra. Nanti ditata lagi,’’ tegas Agus.
Menurut dia, berdasar hasil rapat, pedagang yang tidak aktif akan diberi sanksi. Mereka harus mengambil barangbarangnya. Pedagang tidak boleh lagi beraktivitas di SWK sebagai hukuman karena tidak aktif. ’’Soal konsep juga sudah dibahas. Mungkin dibikin seperti pasar terbuka yang dihuni banyak pedagang,’’ tambah Agus.