Pembuatan Lubang di Leher Bukan untuk Pasien Covid-19
PEMBUAT hoax yang satu ini sepertinya terinspirasi kabar banyaknya pasien Covid19 yang meninggal karena gagal napas. Dia pun menyebar video pembuatan lubang buatan di leher seorang pasien. Video itu kemudian diberi narasi sebagai pertolongan darurat terhadap pasien Covid-19 untuk mengeluarkan dahak di paru-paru.
”OMG begini Lo temen temen semua cara dokter memberikan pertolongan emergency pasien covid 19 dengan menggunakan ventilator + membuang dan menyedot dahak dari paru paru kalau semuanya gagal berakhir lah sudah nyawa kita melayang.” Begitu penggalan narasi yang ditulis pemilik akun Facebook Bagstore Batam (bit.ly/LubangiLeher).
Di YouTube, video serupa diunggah lebih dulu oleh kanal Willy Aseng. Video yang diunggah pada 19 April 2020 itu berjudul Begini cara pertolongan Emergency Covid 19. Tapak tangan dokter menyuntikkan semacam obat bius ke dalam leher pasien. Setelah itu dibuatlah sayatan kecil di leher tersebut untuk menempatkan alat (semacam pipa pendek) yang membuat lubang itu tetap terbuka.
Sayangnya, informasi tersebut tidak dilengkapi sumber yang jelas. Juga tidak ada adegan menyedot lendir seperti yang dinarasikan sebagai tindakan darurat penanganan pasien Covid-19.
Menurut dokter spesialis paru RS Universitas Airlangga (Unair) Herley Windo Setiawan, video itu merupakan rekaman metode tracheostomy. ”Bukan emergency. Itu video metode minimal invasive tracheostomy. Tujuan utamanya untuk memberikan bantuan napas,” katanya kepada Jawa Pos kemarin (4/5).
Herley menambahkan, apa yang ada di video tersebut merupakan salah satu metode trakeostomi tanpa operasi. Metode itu dilakukan untuk pasien yang memerlukan ventilator jangka panjang. ”Metode itu sudah dilakukan sejak lama. Pasien Covid tidak memerlukan tindakan tersebut,” ungkap lulusan Fakultas Kedokteran Unair itu.
Penelusuran menggunakan situs padanan gambar mengarahkan Jawa Pos pada ulasan yang pernah diunggah situs cek fakta asal Taiwan tfc-taiwan.org.tw. Mereka menjelaskan bahwa video tersebut bukan penanganan darurat pasien Covid-19. Pembuatan lubang di leher pasien dalam video itu dilakukan untuk pemasangan respirator pasien penyakit jantung.
Konsultan Pusat Penyakit Dada dr Su Yifeng menyatakan, kegiatan dalam video tersebut merupakan tindakan bedah dan membuat lubang untuk menangani pasien gagal napas. Hal yang sama diungkapkan Direktur Konsultan Pusat Verifikasi Departemen Mikrobiologi dan Penyakit Menular Universitas Kedokteran Tiongkok Profesor Lu Minji.
Menurut Lu Minji, dalam video itu dokter menyayat leher pasien dengan membuat lubang untuk memperluas saluran napas sehingga mempermudah pernapasan. Langkah tersebut juga tidak berkaitan dengan penanganan Covid-19.