10 Hari, 5.634 Kendaraan Putar Balik
Tiap Malam, Jembatan Suramadu Ditutup 7 Jam
SURABAYA, Jawa Pos – Penyekatan para pemudik yang masuk Jatim di seluruh wilayah perbatasan sudah berlangsung sepuluh hari. Hasilnya, sejak diberlakukan 24 April lalu, 5.634 kendaraan harus putar balik.
Mayoritas adalah warga yang menggunakan mobil berpelat luar Jatim. Selain itu, yang banyak terjaring adalah warga ber-KTP luar provinsi. ”Mereka kami minta kembali,” tutur Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Trunoyudo Wisnu Andiko kemarin.
Dia menjelaskan, penyekatan tersebut dilakukan di seluruh pos pantau yang tersebar di sembilan titik perbatasan Jatim di delapan kabupaten/kota. Mulai wilayah selatan, barat, tengah, hingga utara. ”Penyekatan ini akan terus dilakukan,” katanya.
Bukan hanya jalur darat, penyekatan di jalur laut juga makin ketat. Meski demikian, masih ada pendatang yang masuk. Misalnya, di pintu masuk Pelabuhan Ketapang. Hingga kemarin, meski sudah menurun drastis, masih ada puluhan pemudik dari Bali yang datang.
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Banyuwangi Ali Ruchi mengatakan, hal itu dipicu kebijakan pengelola Pelabuhan Gilimanuk yang membuka penyeberangan untuk pemudik karena mendapatkan izin dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali. ”Di Gilimanuk sempat terjadi penumpukan penumpang yang jumlahnya cukup banyak. Mereka sempat protes karena tidak diizinkan menyeberang,” ucapnya.
Sementara itu, pembatasan ketat juga dilakukan di area Jembatan Suramadu. Sejak Minggu (3/5), pintu jembatan dari arah Madura ditutup saat malam. Yakni, mulai pukul 21.00 hingga 04.00. ”Kalau siang, yang menuju Surabaya diperkenankan, tapi sesuai dengan protokol kesehatan. Juga atas dasar alasan yang kuat,” ungkap Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra.