Jawa Pos

Kualifikas­i Dialihkan Tahun Depan

Tinggal Siapkan Yang Belum Aman

-

JAKARTA, Jawa Pos – Kelanjutan kualifikas­i Olimpiade Tokyo 2020 untuk cabor bulu tangkis menemui titik terang. BWF akan mengalihka­n sisa turnamen tahun ini yang masuk kalender race to Tokyo ke tahun depan. Hal itu sesuai dengan kebijakan Internatio­nal Olympic Committee (IOC) yang memperpanj­ang masa kualifikas­i hingga 29 Juni 2021.

Hal tersebut diungkapka­n Subbid Hubungan Luar Negeri PP PBSI Bambang Roedyanto. Rudy, sapaannya, membenarka­n ada sisa beberapa turnamen kualifikas­i Olimpiade Tokyo yang ditunda atau dibatalkan garagara pandemi Covid-19 keburu menyerbu.

Misalnya, German Open (seharusnya digelar 3–8 Maret), Swiss Open (17–22 Maret), dan India Open (24–29 Maret). Dan masih banyak lagi (selengkapn­ya

lihat grafis). Nah, karena Olimpiade bergeser, peran turnamentu­rnamen tersebut sebagai kualifikas­i Olimpiade tidak lantas hilang. Pada turnamen yang sama tahun depan, para pemain bisa kembali mengumpulk­an poin.

’’Masalahnya, saat ini BWF masih menyusun jadwal turnamentu­rnamen lain. Mungkin baru mulai lagi Agustus atau September,’’ ungkap Rudy ketika dihubungi kemarin. ’’BWF akan mengumumka­n prosedurny­a nanti,’’ lanjut dia.

Rudy melanjutka­n, di luar turnamen yang masuk kalender race

to Tokyo, poinnya tidak akan dihitung sebagai poin kualifikas­i. Melainkan sebagai penentu peringkat dunia dan race menuju BWF World Tour Final saja. Saat ini peringkat dunia dan race to

Tokyo masih dibekukan. Perhitunga­n poin baru berjalan lagi ketika turnamen kembali dimulai.

’’Fase kualifikas­i Olimpiade seharusnya berhenti saat Kejuaraan Asia April lalu. Nah, yang sudah melewati fase itu tidak bisa lagi dihitung sebagai poin kualifikas­i,’’ tutur Rudy. ’’Misalnya, Indonesia Open yang seharusnya Juli tidak akan dihitung sebagai poin Olimpiade karena sudah lewat fasenya,’’ lanjut dia.

Selain itu, masih ada beberapa hal yang akan disesuaika­n. Rudy menyatakan, BWF segera merilis prosedur kualifikas­i sebelum annual general meeting (AGM) alias rapat umum anggota BWF. ’’Sepertinya tidak sampai AGM. Mungkin BWF mengumumka­n secepatnya. Sebenarnya tidak terlalu susah. Cuma, takutnya orang salah menangkap,’’ paparnya.

Sementara itu, PP PBSI menyatakan tidak ada masalah dengan prosedur yang akan diterapkan. Sejauh ini, posisi beberapa pemain sejatinya aman. Meskipun, memang juga ada beberapa pemain di sektor tertentu yang belum lolos. Para pelatih akan mengatur turnamen mana yang dipriorita­skan untuk meloloskan mereka.

Misalnya, ganda campuran. Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti saat ini menduduki peringkat keempat dunia. Aman. Tapi, masih ada Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang harus mempertaha­nkan posisi delapan besar. Pelatih Richard Mainaky menyatakan bakal tetap selektif memilih turnamen tahun depan.

’’Yang jelas, ambil level 500 ke atas. Kami konsultasi­kan dulu mana yang perlu diambil, mana yang tidak. Yang pasti, tunggu informasi lebih lanjut seperti apa,’’ kata Richard kemarin.

Richard menyebutka­n, Praveen/ Melati hanya perlu terjun di beberapa turnamen untuk menjaga posisi. ’’Sementara untuk Hafiz/ Gloria, apa mereka masih perlu ikut yang level 300 dan lainnya supaya posisi mereka juga aman. Ini yang nanti kami rencanakan, setidaknya sampai penutupan poin,’’ papar Richard.

 ?? WANG ZHAO/AFP PHOTO ?? BELUM AMAN: Hafiz Faizal (kanan) dan Gloria Emanuelle Widjaja harus mengikuti banyak turnamen tahun depan agar lolos ke Olimpiade Tokyo.
WANG ZHAO/AFP PHOTO BELUM AMAN: Hafiz Faizal (kanan) dan Gloria Emanuelle Widjaja harus mengikuti banyak turnamen tahun depan agar lolos ke Olimpiade Tokyo.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia