Kirim Makanan ke Warga Rentan Pandemi
Dapur Umum PMI Surabaya Produksi 500 Paket Per Hari
SURABAYA, Jawa Pos – Di tengah merebaknya Covid-19, aksi solidaritas untuk membantu sesama terus digalakkan oleh seluruh elemen. Misalnya yang dilakukan oleh PMI Surabaya. Berlokasi di Jalan Sumatera 71, PMI meresmikan dapur umum kemarin (4/5).
Wakil Ketua I PMI Kota Surabaya Tri Siswanto mengatakan, dapur umum itu beroperasi mulai pukul 08.00 hingga 14.00. ”Kami dibantu banyak relawan mahasiswa,” katanya.
Semangat pendirian dapur umum itu adalah meringankan beban masyarakat yang membutuhkan. Setiap hari relawan memproduksi 500 paket makanan. Target penerima sesuai dengan kelompok masyarakat yang rentan. Antara lain, masyarakat yang tidak bisa mudik, warga yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), serta bukan mahasiswa yang tinggal di kos tapi tak bisa mudik. ”Makanan itu disalurkan langsung ke rumah mereka,” katanya.
Bagaimana mekanisme penyaluran makanan tersebut? Tri menjelaskan, PMI bekerja sama dengan pemkot melalui kecamatan atau kelurahan untuk penyaluran itu. ”Supaya lebih akurat, kami juga berkoordinasi dengan dinas sosial yang mengetahui data masyarakat berpenghasilan rendah,” ucapnya.
Dapur umum itu, lanjut Tri, dijadwalkan terus beroperasi sampai Lebaran. Dana pembuatan dapur umum tersebut berasal dari bantuan donatur. Baik swasta maupun perseorangan. Dari kegiatan itu, dia berharap masyarakat yang terdampak bisa terbantu. ”Dengan adanya bantuan, mereka mengurungkan niat keluar rumah. Itu bisa menekan angka persebaran Covid-19,” katanya.
Dia menambahkan, PMI sangat senang dengan antusiasme para relawan. Mereka seakan tak mengenal lelah untuk membantu sesama. ”Saya sudah bergabung sebagai relawan PMI selama satu tahun. Jadi, senang saja kalau melakukan kegiatan ini,” kata Sarah Irfani. Relawan dari Program Biologi Universitas PGRI Adi Buana itu mendapat tugas untuk menyiapkan bahan masakan dan mengemas makanan.
”Mengapa saya suka di sini, selain ini misi kemanusiaan, kami bekerja sama. Jadi, capeknya tidak terasa sama sekali meski keringat mengucur,” tambahnya. Sarah berharap, lewat peluncuran dapur umum itu, banyak orang terbantu dan mengurungkan niat keluar rumah. ”Kami yang mengantar makanan ini. Jadi, silakan duduk manis saja di rumah,” ucapnya.