Jawa Pos

Kadar Amonium Melebihi Standar

-

SURABAYA, Jawa Pos − Sungai masih menjadi kawasan penting di Surabaya. Namun, keberadaan­nya tidak diimbangi kesadaran untuk menjaga dan melestarik­annya. Akibatnya, sungai tercemar, bahkan membuat kualitas air menurun.

Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton), Wanita Peduli Lingkungan (Wadulink) Gresik, dan River Warrior melakukan observasi serta pengukuran kualitas air. Dari hasil penelitian pada 15-16 April lalu, kualitas air sungai di Surabaya dapat dikatakan buruk.

Direktur Ecoton Prigi Arisandi mengatakan, pihaknya telah meneliti tujuh titik air sungai. Yakni, di Mlirip, Mojokerto; Wringinano­m; Sumengko; Karang Pilang; Joyoboyo; Monkasel; dan terakhir di Petekan.

Dia menyatakan, kadar amonium di Petekan terbilang tinggi. ’’Di petekan itu tingginya sampai 4 ppm,’’ katanya kemarin (4/5).

Beberapa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) itu mensyaratk­an kadar amonium untuk bahan baku air minum tidak boleh lebih dari 3 ppm.

Tingginya amonium di Petekan dapat dianggap sebagai batas wajar. Sebab, lokasi petekan terletak di muara atau hilir dari sebagian sungai di Surabaya. Jadi, semua polutan akan berkumpul di Petekan.

Permukiman di Kota Surabaya pada umumnya tidak memiliki instalasi pengolah air limbah domestik atau biasa disebut grey water. Belum lagi masa sekarang ini banyak sekali limbah air disinfekta­n. ’’Belum lagi kegiatan laundry, pembersiha­n mesin pabrik. Otomatis pasti tinggi,’’ ungkap Prigi.

Dia mengungkap­kan, penelitian tersebut tentu tidak untuk membuat takut. Tetapi agar masyarakat dan pelaku usaha lebih peduli dengan kondisi lingkungan sekitarnya.

’’Informasi ini untuk menentukan lokasi yang aman,’’ katanya. Selain itu, kata dia, perlu adanya pembanguna­n instalasi pengolahan air limbah (IPAL) agar bisa mengendali­kan sumbersumb­er senyawa.

Kemudian, diperlukan penguranga­n pemakaian produk personal care atau perlengkap­an rumah tangga dari bahan kimia dengan perlengkap­an yang jauh lebih ramah lingkungan. Dia mencontohk­an penggunaan pembersih muka yang menggunaka­n scrub alami dan bukan dari bahan sintetis.

’’Perlu juga sanksi penutupan saluran pembuangan limbah cair jika pabrik diketahui tidak mengolah limbah cairnya,’’ ungkapnya. Dia berharap situasi tersebut menjadi perhatian khusus dari pemerintah. Sebab, sebagai penyelengg­ara pengelolaa­n limbah sungai, pemerintah harus bisa mengontrol sumber polusi dan mendorong partisipas­i penduduk.

 ?? ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? CUKUP TINGGI: Kadar amonium di Petekan cukup tinggi karena semua limbah bermuara di sana.
ALLEX QOMARULLA/JAWA POS CUKUP TINGGI: Kadar amonium di Petekan cukup tinggi karena semua limbah bermuara di sana.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia