Pasar Kupang Gunung Ditutup, Pedagang Pindah ke Pasar Lain
SURABAYA, Jawa Pos − Pasar Kupang Gunung ditutup pemkot sejak Sabtu (2/5). Ditutupnya pasar selama dua pekan membuat beberapa pedagang ditengarai pindah lokasi berdagang. Di antaranya, di Pasar Kupang dan Pasar Banyu Urip.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Putat Jaya Karno mendapatkan laporan dari warga mengenai perpindahan pedagang itu. Terutama PKL yang biasanya berdagang di Pasar Kupang Gunung. ”Ada di Pasar Kupang dan Banyu Urip. Mereka biasanya berdagang di emperan pasar,” ucapnya.
Karno mengatakan, LPMK dan kelurahan sebenarnya telah memberikan instruksi kepada pedagang agar tidak pindah ke pasar lain. Ada beberapa instruksi yang sudah disampaikan kelurahan dan LPMK kepada pedagang. Di antaranya, melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Kedua, tetap diperbolehkan berjualan, tapi di rumah masing-masing. Tidak ke pasar atau malah pindah pasar.
Terkait dengan masih adanya pedagang yang pindah pasar itu, Karno mengakui pihaknya memang kewalahan. Personel tidak cukup untuk memastikan pedagang tidak pindah pasar. ”Untuk itu, kami harap pemkot juga turun tangan dengan menambah personel di lapangan,” jelasnya. Tujuannya, semua pedagang patuh dan melakukan isolasi mandiri. Dengan demikian, persebaran Covid-19 bisa ditekan.
Kabid Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Surabaya Piter Frans Rumaseb membenarkan pola pedagang yang berpindah itu. Dari beberapa pasar yang ditutup, pedagang pindah lapak ke pasar di sekitarnya yang masih dibuka. ”Saya menyayangkan sikap pedagang. Yang tidak ikut membantu menekan persebaran Covid-19,’’ katanya. Dia berharap adanya kesadaran bersama untuk saling menjaga dan melawan Covid-19. ’’Jangan justru pindah ke pasar sebelah,’’ ucapnya.
Satpol PP saat ini menunggu instruksi dari OPD dan kelurahan bersama warga. Terutama laporan terkait dengan pedagang yang pindah tempat. ”Kalau nanti ada instruksi untuk ditertibkan, kami langsung laksanakan,’’ ucapnya.
Sebelumnya, Pasar Kupang Gunung ditutup pemkot setelah mendapat laporan ada dua pedagang yang positif Covid-19. Mereka adalah ibu dan anak. Sang ibu sudah meninggal. Sementara itu, sang anak kini menjalani perawatan medis intensif.