Keluyuran Malam, Ternyata Positif
Hasil Rapid Test Lima Warga yang Nekat Langgar Jam Malam
SIDOARJO, Jawa Pos – Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah sepekan berlaku di Kota Delta. Namun, masih banyak warga yang membandel. Mereka tetap beraktivitas melewati jalam malam pukul 21.00. Kemarin (4/5) tim gabungan menciduk 150 orang. Mereka sedang keluyuran.
Penindakan dilakukan Minggu (3/5) pukul 21.30. Polisi, TNI, serta satpol PP menyebar di enam titik. Yakni, Kota, Waru, Taman, Candi, Porong, dan Krian. Enam wilayah tersebut merupakan target utama penindakan.
Ada dua pertimbangan. Pertama, enam titik itu merupakan zona merah. Berdasar data pemkab, banyak warga yang terpapar korona jenis baru tersebut. Kedua, enam lokasi itu merupakan titik keramaian di Kota Udang. Petugas kerap menemukan warga yang bandel ngopi. Juga ada yang keluyuran malam tak jelas.
Budiono adalah salah seorang warga yang terjaring razia. Pria 48 tahun tersebut diciduk saat berada di Jalan Sultan Agung. Padahal, saat itu jam sudah menunjukkan 21.30. ’’Saya masih mengemasi barang dagangan. Tapi, langsung digiring ke mobil polisi,’’ ucapnya berkelit. Sampai di mapolresta, pedagang makanan tersebut menjalani rapid test. Petugas kesehatan mengambil sampel darah. Dia juga mengisi data diri.
Lain halnya Ervan Susanto dan Wadiman. Di tengah ganas-ganasnya pandemi korona, keduanya malah asyik ngopi. Mereka pun digelandang petugas. ’’Diajak teman,’’ tutur Ervan sembari menunggu hasil rapid test.
Bukan hanya warga Kota Delta yang terjaring penindakan. Penduduk kota lain pun diamankan petugas. Salah satunya, Annisa. Saat cangkruk di alunalun, warga Lamongan itu diamankan. ’’Saya janjian sama teman,’’ ungkapnya.
Petugas tak tebang pilih. Pengamen dan preman pun diringkus. Misalnya, David. Saat digelandang ke mapolresta kemarin malam, tangannya diborgol. Dia hanya mengenakan satu alas kaki.
Pengamen asal Semarang itu ditangkap di Pasar Taman. Kondisinya mabuk berat. Dia memberontak. ’’Agar tidak melawan lagi, tangannya diborgol,’’ jelas Kapolsek Taman Kompol Herry Setyo Susanto.
Dari hasil penindakan jam malam, petugas mengamankan 150 orang. Mereka menjalani rapid test. Pukul 01.00, hasil tes cepat disampaikan. Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji mengumpulkan orang yang terindikasi positif virus korona. Jumlahnya lima orang. Mereka berasal dari Waru, Taman, dan Kota Sidoarjo.
Empat masih muda. Hanya satu yang sudah berusia lanjut. Kelimanya mendapatkan penjelasan hasil rapid test. Selanjutnya, kelimanya dibawa ke ruang observasi di Balai Diklat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sidoarjo.
Pria asal Nganjuk itu mengatakan, lima orang tersebut bakal diuji usap (swab test). Jika hasilnya positif, tracing dilakukan. ’’Tidak tertutup kemungkinan warkop ditutup,’’ ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) drg Syaf Satriawarman menambahkan, lima orang yang dinyatakan positif itu tidak mengalami keluhan. Kelimanya merupakan orang tanpa gejala (OTG). Dalam 3–4 hari, dinkes diperkirakan menerima hasil pemeriksaan medis tersebut. ’’Jika positif, dibawa ke rumah sakit. Tracing dilakukan,’’ katanya.