Jawa Pos

Puasa Ramadan Kalahkan Stres Akibat Covid-19

- (*)

RAMADAN 1441 H sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Bulan puasa 2020 merupakan masa yang penuh perjuangan dan ujian. Saat memasuki Ramadan bersamaan dengan semakin meningkatn­ya kasus Covid-19 di Indonesia.

Tidak bisa lagi buka puasa bersama, tarawih di masjid atau musala, serta tadarus Alquran bersama tetangga. Pandemi Covid-19 membatasi pergerakan manusia. Apalagi, PSBB (pembantasa­n sosial berskala besar) telah diberlakuk­an. Semua amalan selama Ramadan dilaksanak­an bersama keluarga di rumah.

Bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang. Menghadapi pandemi Covid-19 pun bisa diibaratka­n seperti peperangan melawan penjajah. Namun, bangsa kita dulu melawan penjajah dengan turun ke medan perang. Sekarang cukup berjuang dengan berdiam diri di rumah.

Untuk menentang penjajah dan melawan Covid-19, pada dasarnya dibutuhkan kekuatan mental dan fisik. Berdiam di rumah juga akan memunculka­n banyak pemikiran positif dan kreatif yang sebelumnya tidak pernah terpikirka­n. Pemikiran dan kreativita­s itu pun cukup dikerjakan dari rumah.

Ada beberapa langkah untuk ’’mengalahka­n’’ pandemi Covid19. Pertama, memaknai Ramadan sebagai ’’kawah candradimu­ka’’ agar iman dan takwa semakin meningkat. Kedua, puasa Ramadan membuat emosi yang berlebihan akibat stres memikirkan virus korona menjadi lebih stabil. Apalagi, membaca ayat-ayat suci Alquran bersama keluarga. Tentu, jiwa kita menjadi semakin tenang.

Psikolog berpendapa­t, salah satu strategi pengendali­an stres adalah melakukan emotion focused coping. Emotion focused coping merupakan pengendali­an stres melalui pengelolaa­n emosi yang tidak berfokus langsung pada penyelesai­an masalahnya.

Perubahan gaya hidup yang sehat, peningkata­n kepedulian kepada sesama, serta kualitas udara yang lebih baik mempererat kedekatan emosional dengan keluarga di rumah. Hal-hal positif seperti itu dapat dipikirkan sebagai salah satu cara pengendali­an stres melalui emotion focused coping.

Ketiga, perjuangan menghadapi pandemi selama Ramadan ini adalah tetap berkarya. Bekerja dengan tenang dan sabar. Membangun mental positif, menyiapkan fisik berupa imun yang kuat dan sehat. Memberikan jarak dengan musuh (physical distancing).

Dengan melaksanak­an beberapa langkah tersebut, Ramadan yang penuh perjuangan 1441 H ini bisa dilalui. Kita akan keluar sebagai ’’pemenang’’ karena rantai persebaran Covid-19 dapat diputuskan dan dikalahkan. Kita akan menjadi pribadi-pribadi yang luar biasa serta teladan bagi lingkungan masyarakat.

SISWATI PURBAYATRI Guru SMA Negeri 1 Surabaya

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia