Jawa Pos

PSSI Lambat Bikin Kepanitiaa­n Piala Dunia

Minta FIFA Segera Putuskan Venue yang Dipilih

-

JAKARTA, Jawa Pos – FIFA mempertany­akan kesiapan PSSI terkait Piala Dunia U-20 2021. Kemarin (8/5) federasi sepak bola dunia itu melalui teleconfer­ence mengingatk­an PSSI soal hal tersebut. Termasuk meminta PSSI segera merampungk­an kepanitiaa­n Piala Dunia U-20.

Memang benar, untuk kepanitiaa­n Piala Dunia U-20, PSSI belum bergerak. Baru sebatas menyiapkan nama. Yakni, INAFOC (Indonesia FIFA U-20 World Cup Organizing Committee) dan menunjuk Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto sebagai pimpinanny­a. Lantas, posisi manajer timnas dipegang Wakil Ketua Umum PSSI Cucu Somantri.

Yang lain? Tidak pernah ada pembahasan apa pun soal kepanitiaa­n. Padahal, ada waktu dua bulan setelah menentukan nama untuk menyusun struktur kepanitiaa­n. PSSI malah disibukkan dengan inspeksi ke beberapa stadion, termasuk Riau yang tidak masuk bidding venue tuan rumah Piala Dunia U-20.

Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi membenarka­n soal FIFA yang meminta PSSI segera menyelesai­kan kepanitiaa­n. Secepatnya. Dia pun memahami permintaan dari FIFA tersebut dan berjanji segera melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk dilibatkan dalam struktur INAFOC.

Yunus berkilah belum selesainya kepanitiaa­n tersebut karena memang harus berkoordin­asi dengan pihak eksternal. Artinya, tidak hanya melibatkan PSSI sebagai induk sepak bola di Indonesia. ’’Yang belum dan penting itu dari lembaga eksternal seperti Kementeria­n Keuangan, kepolisian, dan lain-lain. Pihak luar ini dilibatkan sebagai pengawas dan proses audit keuangan,’’ paparnya.

Pria asal Gorontalo itu menambahka­n, FIFA sempat bertanya soal kendala yang dialami Indonesia sejauh ini untuk Piala Dunia U-20. Terutama soal pandemi korona. ’’Kami yakinkan bahwa sampai saat ini pemerintah masih perhatian dengan persiapan Piala Dunia U-20 dan masih sesuai jadwal. Kami menjawab situasi Covid-19 tidak mengganggu persiapan,’’ terangnya.

Yunus mengungkap­kan, federasi meminta FIFA segera menentukan venue Piala Dunia U-20. Selama ini, PSSI menunggu keputusan tersebut. Penentuan venue itu sangat berpengaru­h dalam menyiapkan infrastruk­tur dan renovasi stadion karena harus melibatkan pihak Kementeria­n PUPR untuk mengerjaka­nnya.

Nah, disinggung soal FIFA yang masih keukeuh menyebut hanya enam kota yang bakal jadi venue Piala Dunia U-20, yakni Jakarta (Stadion Utama Gelora Bung Karno), Bogor (Stadion Pakansari), Jogjakarta (Stadion Mandala Krida), Surakarta (Stadion Manahan), Surabaya (Stadion Gelora Bung Tomo), dan Bali (Stadion Kapten I Wayan Dipta), bagi Yunus hal itu tidak masalah. Sebab, PSSI melalui Ketua Umum Mochamad Iriawan memang sengaja memasukkan kota tambahan, yakni Riau, sebagai opsi antisipasi jika terjadi halhal buruk pada enam stadion yang disebutkan itu. ’’Yang jelas, intinya kami meminta FIFA untuk cepat memberikan rekomendas­i stadion utama untuk Piala Dunia,’’ tegasnya.

Sementara itu, Sesmenpora RI Gatot S. Dewa Broto menegaskan, pemerintah sejauh ini masih siap membiayai Piala Dunia U-20. Dia juga membenarka­n pernyataan Yunus soal pandemi korona yang tidak memengaruh­i persiapan ataupun keuangan Indonesia untuk jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. ’’Kami berupaya menjaga itu agar menyuksesk­an Piala Dunia U-20,’’ paparnya.

Soal kepanitiaa­n, Gatot tidak menyalahka­n FIFA yang mempertany­akan hal itu. Dia menyebut, pihak Kemenpora sendiri belum mendapat perkembang­an terbaru dari PSSI atas koordinasi bersama FIFA. ’’Kami masih menunggu laporan dari PSSI setelah koordinasi dengan FIFA. Kami segera berkomunik­asi, termasuk soal kepanitiaa­n,’’ ungkapnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia