Tekuni Sulam dan Kuliner
Bisa Mandiri secara Finansial berkat Hobi
SURABAYA, Jawa Pos – ”Ini produkproduk saya,” kata Lilik Fauziyatiningsih saat ditemui. Dia sambil menunjukkan beberapa produk sulamnya. Di antaranya, kerudung dan baju. Selain kerajinan sulam, dia menekuni usaha kuliner. Menurut dia, itu merupakan hobi yang berbuah manis.
Usaha di bidang kerajinan tangan itu bermula sejak 2014. Sebelumnya, dia merupakan pemilik sebuah warung kecil yang menjual makanan. Namun, keadaan tersebut berubah sejak suaminya diberhentikan kerja secara sepihak. Dia pun mulai memikirkan cara agar dapat mandiri secara finansial.
Pada 2014, dia mulai mengikuti berbagai pelatihan di bidang kerajinan tangan. Mulai tingkat kelurahan hingga tingkat kota. Sebab, dia merasa sangat minat dengan kerajinan sejak kecil. ”Awalnya berkelompok 20 orang, tapi lama-kelamaan hanya saya yang masih aktif. Itu malah membuat saya semakin termotivasi,” ujar ibu empat anak tersebut.
Dia pun semakin giat mengembangkan usahanya. Berbagai produk sulam dihasilkan dari tangannya. Mulai kerudung, baju, tas, hingga sepatu. Lilik juga telah melanglang buana ke berbagai pameran di kota-kota. Untuk memproduksi kerajinan sulam, dia dibantu dua orang tetangganya. “Saya juga ingin memberdayakan perempuan di daerah tempat tinggal saya,” papar warga Nginden itu.
Pada masa pandemi seperti ini, Lilik memang absen dari berbagai pameran.
Namun, dia memaksimalkan keahlian lainnya, yakni memasak. Lilik memproduksi makanan ringan seperti lumpia. Produksinya pun diminati banyak orang. ”Iya, alhamdulillah pesanan enggak berhenti setiap hari. Terutama
pas puasa seperti ini,” ujarnya. Masih tetap sibuk selama bulan puasa mengharuskan Lilik menjaga kebugarannya. Dia pun tak melupakan makan teratur dan olahraga ringan. ”Minum banyak air putih pas sahur dan setelah berbuka juga. Alhamdulillah, enggak pernah ada keluhan selama ini,” imbuh pemilik usaha Yashinta Sulam itu.