Jawa Pos

Pulihkan Perekonomi­an, Bentuk Tim Khusus

Usulan untuk Hindari Ego Sektoral

-

JAKARTA, Jawa Pos – Pemulihan ekonomi menjadi sorotan para pelaku usaha setelah pemerintah mulai melonggark­an pembatasan pada sektor transporta­si. Agar pemulihan merata, mereka mengusulka­n pembentuka­n tim khusus untuk menangani recovery. Idealnya, tentu saja para pelaku usaha harus dilibatkan dalam tim tersebut.

Komite Percepatan Permulihan Perekonomi­an Nasional alias KP3N, demikian nama tim khusus usulan para pelaku usaha. Tugas KP3N adalah merumuskan langkah, strategi, dan program kebijakan untuk segera memulihkan perekonomi­an. Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjoran­g berharap para pengusaha terlibat dalam tim tersebut. Sebab, merekalah yang tahu pasti kondisi di lapangan.

”Nanti tim tersebut diharapkan bisa menerbitka­n kebijakan, stimulus, relaksasi, permodalan, dan lainnya tanpa ego sektoral,” kata Sarman yang juga menjabat wakil ketua Dewan Pertimbang­an Kadin DKI Jakarta tersebut kemarin (11/5). Dia juga menegaskan bahwa tim itu harus bekerja langsung di bawah presiden.

”Jika di bawah koordinasi setingkat menteri dikhawatir­kan berjalan lambat karena ego sektoral masingmasi­ng. Semoga usulan ini mendapat respons positif dari presiden,” tuturnya.

Pandemi Covid-19, menurut dia, merenggut momen Idul Fitri yang selalu menjadi puncak perputaran uang terbesar di Indonesia. ”Dan seharusnya Lebaran dapat memicu pertumbuha­n ekonomi kuartal kedua, tapi kini tidak lagi dapat diandalkan,” ujarnya.

Sarman juga memprediks­i aliran uang dari Jabodetabe­k ke daerah tujuan mudik yang selalu tinggi saat Lebaran turun sampai 80 persen. Maka, pemerintah harus menyiapkan rancangan besar untuk mempercepa­t pulihnya aktivitas bisnis sebagai pemicu naiknya konsumsi rumah tangga dan pertumbuha­n ekonomi.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang Perdaganga­n Benny Sutrisno mendesak pemerintah segera merealisas­ikan stimulus agar perekonomi­an tak semakin terpuruk. Menurut dia, larangan mudik akan membuat kegiatan ekonomi di daerah merosot. ’’Saya harap pemerintah melakukan aktivitas secepatnya. Kalau tidak, pertumbuha­n ekonomi bisa minus di kuartal kedua,’’ ungkapnya.

Benny juga menjelaska­n, bergerak tidaknya roda perekonomi­an sangat bergantung konsumsi masyarakat. Padahal, saat ini konsumsi masyarakat bergantung stimulus dari pemerintah. Semakin cepat dan makin besar nilainya, lanjut dia, tentu memberikan lebih banyak tenaga pada pertumbuha­n ekonomi.

Sementara itu, Perhimpuna­n Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur (Jatim) sudah tidak sabar untuk segera kembali berbisnis. Namun, untuk memulihkan kondisi mereka, PHRI membutuhka­n stimulus dari pemerintah. ’’Sementara ini yang kami perlukan adalah relaksasi pembayaran perbankan, pajak, dan energi. Sebab, pendapatan hotel sudah menurun drastis,’’ ucap Ketua PHRI Jatim Dwi Cahyono kemarin (11/5).

Seharusnya, menurut Dwi, pajak hotel dan restoran dihapuskan selama tiga bulan selama pandemi.

 ?? PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS ?? INGIN KEMBALI NORMAL: Okupansi hotel-hotel di pusat keramaian Kota Pahlawan merosot drastis sejak persebaran virus SARS-CoV-2 meluas.
PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS INGIN KEMBALI NORMAL: Okupansi hotel-hotel di pusat keramaian Kota Pahlawan merosot drastis sejak persebaran virus SARS-CoV-2 meluas.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia