Siapkan Tes Masif di Seluruh Wilayah
Sebar 45 Ribu Alat, Minta Daerah Siapkan Ruang Isolasi
SURABAYA, Jawa Pos – Kebijakan baru kembali diluncurkan pemprov untuk mendeteksi persebaran coronavirus disease (Covid-19). Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jatim memutuskan untuk menggelar swab test secara masif di seluruh kabupaten/kota.
Untuk keperluan program tersebut, sebanyak 45 ribu perangkat sudah disiapkan. Berupa PCR dan reagen. Jumlah itu dianggap cukup. Seluruh alat tersebut akan didistribusikan ke berbagai daerah di Jatim.
Program itu merupakan bagian darimempercepatprosestracingdi lapangan.Nanti,jumlahmasyarakat yang di-tracing semakin banyak. ”Pemetaanjugabisasemakincepat dan luas,’’ kata Gubernur Jatim KhofifahIndarParawansakemarin.
Tokoh yang juga ketua GTPP Covid-19 Jatim itu menegaskan, nanti tes secara masif itu juga diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan lainnya. Mulai jumlah tenaga kesehatan, perangkat, hingga laboratorium.
Saat ini, GTPP Covid-19 Jatim tengah memaksimalkan persiapan laboratorium untuk meneliti seluruh tes. ”Harapannya, bisa lebih cepat sehingga hasilnya segera diketahui,’’ ungkapnya.
Tes secara masif tersebut diprediksi akan memunculkan banyak orang yang hasilnya reaktif atau bahkan positif. Karena itu, daerah diminta menyiapkan tempat observasi untuk menampung mereka. Ruang observasi itu bisa berada di rumah sakit atau menggunakan fasilitas umum milik pemerintahan.
Ketua tim GTPP Covid-19 Rumpun Kuratif dr Joni Wahyuhadi yakin seluruh kabupaten/kota bisa mengatasi itu. Dia menjelaskan, penanganan pasien Covid-19 tidak ribet. Hanya butuh dokter ahli paru-paru, penyakit dalam, dan tim perawat. ”Tidak seperti saat menangani pasien kanker,’’ katanya.
Pembangunan ruang observasi juga tidak butuh lama. Dia mencontohkan pembangunan ruang di RSUD dr Soetomo. Hanya butuh dua minggu. Perangkat yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak. ”Rumah sakit di daerah bisa memenuhi kebutuhan itu,’’ ucapnya.
Joni juga meminta rumah sakit tidak pilih kasih dalam melayani pasien. Kode etik dan sumpah dokter tidak boleh membedakan apakah warga setempat atau tidak. ”Semua harus dilayani,’’ ucapnya.
Sejauh ini, kabupaten/kota mulai mempersiapkan fasilitas layanan bagi pasien Covid-19. Di Banyuwangi, tercatat, sudah ada enam RS yang disiapkan untuk pasien. Awalnya, di kabupaten itu hanya satu RS.
Hingga kemarin, penambahan jumlah kasus positif korona di Jawa Timur masih tinggi. Ada 43 penambahan dari jumlah sebelumnya. Total saat ini mencapai 1.534 kasus positif. Sementara itu, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 4.166 orang. Untuk orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 12.141 orang.
Penambahan tertinggi terjadi di Surabaya. Jumlahnya mencapai 33 kasus. Disusul Sidoarjo dan Jombang (2 kasus). Lainnya dari Mojokerto, Kota Malang, Bangkalan, Kabupaten Malang, dan Kota Blitar.