Jawa Pos

Situasi Adem Dulu, Baru RUPS Luar Biasa

-

JAKARTA, Jawa Pos – Bola salju permasalah­an di tubuh PT LIB terus menggelind­ing. Kian hari kian besar. Puncaknya, mayoritas pemegang saham akhirnya meminta diadakan RUPS luar biasa untuk menyelesai­kan masalah yang ada.

Tapi, apakah hal itu merupakan solusi? Komisaris PT Persib Bandung Bermartaba­t Umuh Muchtar berharap kisruh yang ada diselesaik­an lebih dulu. Dengan tujuan, ketika RUPS luar biasa digelar, semua bisa menyampaik­an pendapat dengan kepala dingin. ’’Pokoknya harus mencari jalan yang terbaik agar sepak bola Indonesia aman dan lancar,’’ katanya.

Umuh berharap RUPS luar biasa bisa membahas agenda yang lebih besar. Yakni, menyelamat­kan sepak bola Indonesia. Bukannya malah memperkeru­h suasana. ’’Nanti kalau bicara di rapat pun, jangan sampai jadi ribut. Semoga semuanya mengerti,’’ ucapnya.

Apa yang diharapkan Umuh juga dikatakan eks pengurus PSSI Farhat Abbas. Pria yang pernah menjabat anggota Komisi Banding PSSI itu mengungkap­kan, polemik saat ini juga sempat terjadi ketika dirinya berada di PSSI. Artinya, memanasnya hubungan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dengan Direktur Utama Cucu Somantri ditengarai karena ada pihak yang punya kepentinga­n sendiri. ’’Jangan sampai PSSI yang sekarang seperti dulu lagi,’’ ujarnya.

Lantas,apasolusiy­angditawar­kan Farhat?Diameminta­IwanBuleda­n Cucusegera­bertemu.Diayakinso­sok Iwan Bule yang eks penyidik dan punya integritas pasti akan legawa untuk menyelesai­kan masalah dengan bertemu Cucu. Begitu juga sebaliknya.’Sayapernah­diPSSIdan berharap situasi sekarang jangan membuatPSS­Ikacaulagi,’ imbuhnya.

Farhat berkaca, ketika dirinya ada di PSSI, setiap ada masalah memang ketua umum punya hak prerogatif untuk menyelesai­kan. Artinya, Iwan Bule saat ini harus punya ketegasan untuk menyelesai­kan polemik agar tidak mencoreng wajah PSSI lagi. ’’ Iwan Bule jangan sampai terhasut atau diadu domba,’’ tegasnya.

Apa yang dikatakan Farhat senada dengan harapan anggota Exco PSSI Hasani Abdul Ghani. Menurut dia, polemik yang ada justru bisa merusak citra buruk sepak bola Indonesia di mata sponsor. Padahal, saat ini sepak bola Indonesia sedang membangun citra baik agar nilainya bisa naik di masa depan.

Saat ini, lanjut dia, kompetisi sepak bola Indonesia masih berada di bawah standar yang seharusnya. Hal itu merupakan kesalahan yang terjadi di masa lalu. Sama dengan kesalahan yang mungkin sedang terjadi saat ini.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia