Website Mati Suri, Anggota Bikin Sendiri
SURABAYA, Jawa Pos − DPRD Surabaya sebenarnya punya website dan pelayanan aduan online. Namun, pelayanan itu sudah lama mati suri. Sebagai bentuk keresahan itu, sejumlah anggota dewan berinisiatif membuat layanan aduan online tandingan.
Di website DPRD Surabaya, ada kanal khusus bagi warga yang melapor. Program itu dinamai ”Warga Bicara”. Namun, saat dicek, posting-an terakhir ternyata tujuh tahun silam. Warga melaporkan pelebaran Jalan Kedurus. Parahnya, laporan itu tidak pernah ditanggapi sampai saat ini.
Ide pembuatan kanal aduan tandingan itu diinisiatori tiga anggota dewan. Mereka adalah Muchammad Machmud, Camelia Habibah, dan Imam Syafi’i. Selain website, mereka juga membuka bilik aduan di gedung dewan, aduan WhatsApp, Facebook, dan Instagram. ”Ini berdasarkan keresahan tingkat tinggi. Makanya
sampai bikin akun lapor dewan,” ujar Machmud.
Nomor yang bisa dihubungi adalah 082140684399. Ada operator khusus yang mereka tunjuk untuk mengumpulkan semua aduan yang masuk. Warga juga diperbolehkan datang langsung ke dewan.
Pengaduan itu diprioritaskan bagi warga yang memiliki keluhan terkait Covid-19. Baik di sektor kesehatan, sosial, maupun ekonomi. ”Terkait bansos yang tidak adil. Korban PHK atau
UMKM yang batal kerja sama dengan pemkot,” ujar mantan ketua DPRD Surabaya itu.
Rencananya, ada sembilan anggota dewan lagi yang bergabung dalam gerakan tersebut. Machmud mengatakan bahwa gerakan itu didasari keresahan anggota dewan terkait penanganan Covid-19. Menurut dia, keterlibatan dewan sangat minim. ”Dengan kanal ini, seluruh permasalahan akan kami umumkan agar didengar pemkot,” tegasnya.